Layanan streaming musik Nada Kita diluncurkan sekitar sebulan yang lalu sebagai hasil kolaborasi sejumlah label rekaman musik lokal dan perusahaan pengembang Tuned Global yang berbasis di Australia. Saat ini Nada Kita mengklaim telah memiliki lebih dari 100 ribu lagu di aplikasi. DailySocial berkesempatan berbincang dengan Managing Director Tuned Global Con Raso untuk mengetahui lebih banyak tentang Nada Kita, skema model bisnis, dan inovasi yang ingin dikembangkan.
“Sekilas layanan yang kami berikan memang serupa namun Nada Kita memberikan fitur lebih yang bisa dinikmati oleh pengguna secara gratis tanpa harus direpotkan dengan membuat playlist atau memiliki lagu pilihan dulu sebelum digunakan,” kata Raso.
Didukung sederetan brand dan pengiklan, Nada Kita menyediakan akses bebas tanpa batas bagi konsumen untuk menikmati musik-musik kesukaan mereka, sambil memberikan peluang bagi brand untuk berinteraksi dengan konsumen dengan cara-cara baru yang inovatif.
Label musik dapat menggunakan aplikasi ini untuk melakukan monetisasi pada konten musik yang dimiliki dengan model pembagian pendapatan.
Aplikasi Nada Kita saat ini sudah bisa diunduh di Android dan iOS, serta telah terpasang secara pre-installed di rangkaian ponsel bermerek SPC.
“Saat ini Nada Kita telah menggandeng 6 label musik besar hingga independen di Indonesia, di antaranya adalah Aquarius Musikindo, Musica Studios, MyMusic, Nagaswara, Trinity Optima Production dan VMC. Kami pun berencana untuk menambah label musik lainnya untuk bergabung dengan Nada Kita,” ujar Raso.
Cara kerja serupa Pandora Radio
Anda yang telah familiar dengan cara kerja Pandora Radio akan dengan mudah menggunakan aplikasi Nada Kita. Dengan kurasi stasiun yang dilakukan tim Nada Kita di Indonesia, pengguna bisa memilih penyanyi favorit kemudian secara otomatis bisa mendengarkan lagu dari penyanyi tersebut. Selain pilihan penyanyi favorit, terdapat juga playlist lagu campuran yang telah dikurasi oleh tim lokal Nada Kita.
“Musik tentunya menjadi pendekatan utama yang kami lakukan untuk meraih lebih banyak jumlah pengguna. Nantinya Nada Kita akan dilengkapi dengan fitur lainnya, seperti live video concert hingga sejenis video diary dari artis favorit Indonesia,” ungkap Raso.
Fitur tersebut diklaim menjadi satu-satunya yang terdapat dalam layanan musik streaming dan hanya dimiliki oleh Nada Kita.
“Selain memberikan dukungan kepada musisi secara langsung, Nada Kita juga memberikan kesempatan untuk brand melakukan advertising dengan cara cerdas tanpa terkesan ‘beriklan’. Pengiklan dapat mensponsori stasiun musik dan menggunakan iklan audio yang sangat terarah di platform ini, melalui teknologi periklanan mobile Triton,” ujarnya.
Ditegaskan juga oleh Raso, iklan tersebut nantinya akan terdengar menyenangkan dan tentunya relevan dengan minat serta kebiasaan dari pengguna terkait. Nada Kita sendiri saat ini menyadari sepenuhnya consumer behavior dari pengguna layanan music streaming di Indonesia yang tidak menyukai iklan dan enggan untuk membayar layanan music streaming.
“Kami telah melakukan proses riset dan percobaan selama satu tahun di Indonesia dengan menempatkan tim lokal yang bertanggung jawab untuk menyusun dan mengkurasi musik hingga melakukan pendekatan dengan mitra brand dan label. Dengan demikian diharapkan Nada Kita bisa diterima dengan baik oleh pecinta musik Indonesia,” kata Raso.
Kenyamanan lain yang ditawarkan Nada Kita adalah penggunaan paket data yang kecil. Nada Kita telah dioptimalisasi sedemikian rupa sehingga tidak akan memakan paket data yang berlebihan. Sebagai ilustrasi, menonton 5 video musik di YouTube akan menghabiskan data sebesar 60 MB, yang setara dengan mendengarkan 83 judul lagu di Nada Kita.
Inovasi terbaru dan target pengguna
Saat ini aplikasi Nada Kita sudah soft launch di Indonesia dan masih akan terus diperbarui setiap dua minggu oleh tim Nada Kita di Indonesia dan Tuned Global Australia. Salah satu inovasi yang nantinya akan dikembangkan oleh Nada Kita adalah komunikasi interaktif dua arah antara artis dan pengguna.
“Tentunya rencana tersebut sudah termasuk dalam long term plan kami, namun masih dalam proses dan pengembangan. Fokus utama kami saat ini adalah memberikan user experience yang baik untuk pengguna,” tutup Con Raso.