Bosan dengan desain speaker Bluetooth yang begitu-begitu saja? Sony punya satu yang amat menarik. Dijuluki Glass Sound Speaker, ia merupakan perpaduan antara sebuah lampu meja dan speaker. Dari kejauhan, cahaya yang dipancarkan bohlam LED-nya tampak seperti lentera.
LED tersebut dikemas dalam kaca berbentuk silinder yang terlihat sangat elegan. Tapi jangan salah, bagian kacanya ini bukan sekadar dekorasi semata, melainkan juga berdampak pada kualitas suara dengan adanya tiga pilar yang bertugas membuat kaca bergetar sehingga suara terdengar lebih realistis.
Tepat di bagian bawah lampu LED-nya merupakan sebuah woofer 2 inci yang bertanggung jawab atas produksi suara di frekuensi mid-range. Di ujung paling atas, tertanam passive radiator transparan yang dipercayai sebagai penghasil dentuman bass yang mantap.
Penampilannya secara keseluruhan memang tidak terlihat seperti speaker sama sekali, apalagi mengingat semua tombol pengoperasiannya disembunyikan di permukaan bawah. Pengguna juga bisa menyambungkan dua speaker menjadi konfigurasi stereo.
Glass Sound Speaker mengandalkan konektivitas Bluetooth LDAC yang diyakini mampu meneruskan data tiga kali lipat lebih banyak ketimbang teknologi Bluetooth standar demi menyuguhkan kualitas suara yang lebih baik. Baterainya bisa bertahan selama 4 jam, tapi pengguna juga bisa memakainya dengan dicolokkan ke stop kontak, plus tersedia jack 3,5 mm untuk perangkat sumber audio yang tidak dilengkapi Bluetooth.
Sony Glass Sound Speaker sejatinya lebih cocok diperlakukan sebagai dekorasi ruangan ketimbang speaker, terutama setelah melihat banderol harganya yang mencapai $800. Namun kalau faktor estetika merupakan prioritas, sepertinya sulit menemukan speaker Bluetooth lain yang seanggun ini.
Sumber: TheNextWeb dan Sony.