Tak butuh waktu lama bagi Prisma Labs untuk menanggalkan label beta pada aplikasinya, Prisma. Setelah debut manis di iOS dan menyandang label beta Android, Prisma kini akhirnya benar-benar tersedia untuk publik Android. Menjumpai jutaan pengguna yang sudah terkesima sejak awal kemunculannya.
Di permukaan, Prisma tampak seperti aplikasi filter pada umumnya, tak ada yang istimewa. Prisma menawarkan sederet koleksi filter gambar (30 filter lebih) yang dapat diterapkan ke hasil jepretan. Pengguna dapat memilih tipe filter melalui slider dan melihat pratinjaunya secara langsung. Terdengar tak asing kan? Yap, metode yang sama juga disuguhkan oleh Snapchat, Instagram dan bahkan aplikasi editing standar Android.
Tapi ada satu hal yang membedakan Prisma dan membuat aplikasi edit foto lainnya terlihat kuno. Prisma menggunakan algoritma kecerdasan buatan untuk mengubah sebuah foto. Alih-alih menerapkan overlay, Prisma mengubah struktur gambar dari nol dengan membuat berbagai pilihan pintar. Kelemahannya, prosedur ini memakan waktu yang lebih lama ketimbang metode penerapan filter konvensional. Tapi, waktu yang dimakan sepadan dengan hasil yang diberikan.
Dari pengamatan Dailysocial, Prisma kerap menawarkan hasil oprekan filter bergaya lukisan atau seni visual. Nah, jika Anda tipe orang yang suka dengan lukisan tangan, Prisma jadi aplikasi yang wajib Anda coba.
Perjalanan Prisma dimulai beberapa minggu yang lalu saat memastikan diri berkiprah di platform iOS. Tapi tak butuh waktu lama bagi Prisma untuk menarik perhatian para fans iOS. Dalam waktu singkat ia menjadi pemuncak daftar aplikasi populer di 40 negara. Dalam sehari, sedikitnya 1,5 juta orang mengunduh Prisma. Mengimbangi kegilaan Pokemon Go yang menginvasi platform mobile di kategori gaming.
Sumber berita Ubergizmo.