Dark
Light

Berpenampilan ala Light Cycle Tron, Sepeda Cyclotron Usung Segala Macam Fitur Canggih

1 min read
July 18, 2016

Sebuah argumen dilontarkan oleh developer asal Perancis: segala aspek dari hidup kita berevolusi sangat cepat, penemuan baru diciptakan tiap hari. Namun ketika Anda lihat sepeda, model paling modern saat ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dari sepeda yang dirilis puluhan tahun silam, meski banyak di antara mereka yang telah mengusung predikat ‘pintar’.

Keadaan ini mendorong tim dari Nice itu buat menggarap sepeda yang canggih dan fleksibel, dengan mengambil inspirasi dari kendaraan di film Tron, Light Cycle. Hasilnya ialah Cyclotron, sebuah sepeda pintar berdesain hubless. Memakan waktu pengembangan selama tiga tahun, tim penciptanya mengklaim bahwa Cyclotron tidak seperti produk milik produsen lain, merupakan ‘sebuah sepeda masa depan’.

Penampilan Cyclotron memang unik. Sepasang spokeless wheel (atau oribital wheel, di mana ban tidak mempunyai jari-jari) terlihat serasi dengan rancangan minimalis tube. Dibandingkan sepeda biasa, bagian frame Cyclotron memang tampak lebih tebal. Ia menyimpan lebih dari 15 paten desain, aerodinamis, membebaskan Anda mengatur level geometry-nya, dan bagian paling kerennya adalah terdapat lampu LED melingkar di sisi dalam roda.

Cyclotron 1
Cyclotron adalah sepeda dambaan fans Tron.

Semua lampu di Cyclotron tersambung ke sensor cahaya, mampu hidup/mati secara otomatis tergantung situasi di sekitarnya. Ia didukung battery pack self-charging, mampu aktif sampai delapan jam tanpa bantuan dinamo internal. Sewaktu mulai habis, notifikasi akan muncul di app Cyclotron. Aplikasi tersebut menyambungkan sepeda dan handset lewat Bluetooth LE, menghidangkan data real-time, fungsi navigasi, informasi lalu lintas, kemampuan pelatihan, sampai fitur anti-pencurian.

Cyclotron terdiri dari dua versi: manual serta varian E-Gear, keduanya menyuguhkan 18 tingkat percepatan. Khusus di tipe kedua itu, developer membekalinya dengan motor elektronik yang mampu memindahkan gigi dalam waktu 0,2 detik – beroperasi semudah ‘menekan tombol mouse‘. Ia ditenagai motor DC brushless 36V 500W serta baterai Li-ion 10Ah, menyajikan kecepatan maksimal 32km per jam dan jarak tempuh sampai 48km (tanpa mengayuh).

Cyclotron 2
Berkat sensor, lampu bisa hidup/mati secara otomatis.

Anda juga tidak perlu khawatir terhadap masalah ban bocor. Cyclotron menggunakan ban airless dengan polimer solid, bisa bertahan hingga jarak 9.600-kilometer lebih. Uniknya lagi, berkat desain hubless, kita dapat membubuhkan modul utility, misalnya berupa keranjang buat membawa barang-barang sampai bangku tambahan untuk penumpang.

Kampanye pengumpulan dana tim Cyclotron Cycles berjalan lancar di Kickstarter. Di situs crowdfunding tersebut, Anda bisa memesan Cyclotron manual seharga mulai dari € 1.400 dan versi E-Gear-nya seharga mulai dari € 2.600.

Previous Story

Jagokan Sensor Sidik Jari 3D, ZTE Lepas Small Fresh 4 Seharga $163

Next Story

DScussion #58: eFishery dan Pertumbuhan Startup IoT di Indonesia

Latest from Blog

Don't Miss

AI banyak dipakai dalam pembuatan game Firmament

AI Banyak Dipakai dalam Pembuatan Game Ini, Sejumlah Pemainnya Kecewa

Penggunaan generative AI di industri video game terus menuai kontroversi.

Amazon Dapatkan Kontrak dengan Studio Pembuat Film Sonic the Hedgehog, Kickstarter Buat Dewan Penasehat untuk Jajaki Blockchain

Amazon Studios mengungkap bahwa mereka telah mendapatkan kontrak dengan dj2