Dark
Light

MakeDoNia dan Para Maker yang Mewakili Indonesia di Ajang Maker Faire Singapore 2016

2 mins read
June 29, 2016
Maker Indonesia (Kiri) Kresna Devara dan (Kanan) Muhammad Rizqi Fauzan / DailySocial

Pada tanggal 25-26 Juli 2016 kemarin Singapore University of Technology and Design menggelar acara Maker Faire Singapore 2016 yang kelima. Hal yang menarik dalam event kali ini adalah keikutsertaan maker Indonesia yang tergabung dalam komunitas maker MakeDoNia Makerspace untuk pertama kali. Ada enam proyek diikutsertakan oleh para maker yang terdiri dari mahasiswa Universitas Indonesia (UI), siswa SMK 26 Pembangunan Jakarta, dan maker dari Gading Serpong Makerspace.

[Baca juga: Tiga Model Bisnis yang Sering Digunakan oleh Startup Hardware]

Berikut adalah daftar lengkap dari proyek-proyek maker Indonesia di Maker Faire Singapore 2016:

POBOT

Maker: Mahasiswa Teknik Elektro UI Kresna Devara

Deskripsi: Robot edukasi penghibur anak-anak Indonesia yang dapat dikendalikan dengan smartphone Android. POBOT diklaim dapat berinteraksi dan memiliki emosi, yang ketika sedih akan bergerak secara random. Selain dikendalikan dengan button, POBOT juga dapat dikendalikan dengan accelerometer sensor dan tidak akan menabrak karena terdapat ultrasonic sensor.

Platform: Arduino, Bluetooth Module, Adafruit Motorshield, Motor DC, Ultrasonic, Sensor, Battery 18650 Charger Modul Step Up, dan OLED Display.

LED Cube

Maker: Mahasiswa Teknik Elektro UI Kresna Devara

Deskripsi: Sebagai dekorasi lampu kamar tidur yang variatif dan unik karena dapat membentuk pola-pola tertentu. LED Cube menyala melalui program multiplexing untuk menghasilkan pola-pola cahaya.

Platform: Chip Atmega 328 dan sistem minimumnya. LED, Resistor, Transistor, dan Kabel Power.

Kunjungan Menteri Smart Nation Program Singapura Dr Vivian Balakhrisnan di booth maker Indonesia / DailySocial
Kunjungan Menteri Smart Nation Program Singapura Dr Vivian Balakhrisnan di booth maker Indonesia / DailySocial

Automated Fish Counter

Maker:  Siswa SMK Negeri 26 Pembangunan Jakarta Muhammad Rizqi Fauzan

Deskripsi: Dibuat dengan tujuan untuk membantu nelayan menyortir dan menghitung jumlah tangkapan ikan. Melalui sensor ultrasonic yang terpasang, Automated Fish Counter dapat mendeteksi ukuran ikan yang diletakan di atas konveyor. Data yang direkam dikirim ke smartphone dan digunakan sebagai acuan nelayan dan dinas perikanan untuk menyusun strategi yang berkelanjutan terkait persediaan perikanan di Indonesia.

Platform: Arduino Nano, Intel galileo, Motor DC dan Driver, Ultrasonic Sensor, dan Smartphone.

F-Copter (Bladeless Drone)

Maker: Siswa SMK Negeri 26 Pembangunan Jakarta Muhammad Rizqi Fauzan

Deskripsi: Dibuat untuk meminimalisir kecelakaan ketika menerbangkan drone akibat baling-baling yang tajam. F-Copter bekerja dengan ‘Dyson Air Multiplier Concept‘ yang memungkinkan untuk terbang tanpa menggunakan baling-baling dan bisa menghasilkaan daya angkat lebih besar dari drone pada umumnya.

Platform: 3D Printing, Remote 2,4 Ghz, Flight Controller, Selang Pneumatic 4mm, Servo Motor, Pneumatic Speed Control dan Tabung Kompressor Mini.

Cheap DIY Joystick

Maker: Benjamin Dobbs dari Gading Serpong Makerspace

Deskripsi: Dibuat sebagai joystick murah dan sederhana dengan menggunakan open source code yang bisa digunakan untuk belajar. Joystick ini bekerja dengan paddle type system yang mengaktifkan switch ketika pindah arah. Switch akan mengirim sinyal ke Arduino Micro yang di program meniru keyboard dan mengirimkan kaystrokes melalui koneksi USB ke komputer.

Platform: Arduino Micro Pro. Tapi, bisa juga menggunakan Arduino Leonardo/Micro atau Micro Pro.

Kunjungan Menteri Smart Nation Program Singapura Dr Vivian Balakhrisnan di booth maker Indonesia / DailySocial
Kunjungan Menteri Smart Nation Program Singapura Dr. Vivian Balakhrisnan di booth maker Indonesia / DailySocial

Network Input Controller

Maker: Benjamin Dobbs dari Gading Serpong Makerspace

Deskripsi: Dibuat untuk menunjukkan bahwa perangkat jaringan yang tertanam seperti esp8266 dapat digunakan sebagai perangkat input melalui jaringan untuk komputer atau perangkat lain dan juga saling berbagi code sebagi open source.

Ada komponen terpisah untuk proyek ini dengan bagian perangkat keras dan bagian perangkat lunak. Benjamin berkolaborasi dengan Uli Norbisrath yang bekerja di sisi perangkat lunak sehingga ESPresso Lite (perangkat IOT) bertindak sebagai pengendali dan mengirimkan data melalui jaringan nirkabel ke komputer yang menjalankan program penerima.

Platform: Menggunakan ESPresso Lite yang merupakan jenis esp8266 (Perangkat IOT)

[Baca juga: Dilema Penggiat Startup Hardware di Indonesia]

Co-Partner MakeDoNia Makerspace Dina Kosasih mengatakan, “Manfaat yang didapat para maker adalah kesempatan untuk mempresentasikan [proyeknya] kepada pengunjung [dan] memperluas jaringan bertemu maker dan komunitas maker dari Singapura juga negara lain yang berpartisipasi di Maker Faire Singapore 2016. [Maker] bisa saling berbagi ilmu dan pengalaman, […]belajar dan membuka wawasan lebih luas sehingga bisa mengembangkan kapasitasnya.”

Di samping berpartisipasi, para maker dari Indonesia juga berkesempatan bertemu dengan Menteri Smart Nation Program Singapura Dr. Vivian Balakrishnan yang menyempatkan dirinya berkunjung ke booth maker dari Indonesia.

Previous Story

Cara Login Dua Akun atau Lebih di Aplikasi Twitter Android

Next Story

Susul Fossil dan Michael Kors, Skagen Luncurkan Jam Tangan Analog Berkemampuan Activity Tracking

Latest from Blog

Don't Miss

General Electrics Bawa Ajang Garage Untuk Pertama Kalinya ke Indonesia

Berangkat dari keberhasilan Garage di negara Amerika Serikat, Eropa dan

Dilema Penggiat Startup Hardware di Indonesia

Sejak dua atau tiga tahun yang lalu di Amerika Serikat