Delifairy, sebuah aplikasi penghubung antara konsumen dan restoran/ kafe di Pontianak, diresmikan pada 27 Mei 2016 lalu dan saat ini sudah 17 merchant yang bergabung. Tak hanya memberikan informasi soal restoran, Delifairy juga menyediakan layanan pengantaran dengan armadanya.
Maraknya perkembangan restoran di Pontianak dan gaya hidup masyarakat Kota Pontianak saat ini menginspirasi Apri, Uray, dan Yudi Salim membuat Delifairy. Delifairy bisa diakses melalui situs dan aplikasi mobile di platform Android.
Delifairy dibuat untuk memudahkan konsumen dalam memesan makanan secara real time. Saat ini terdapat tiga orang kurir yang bekerja mulai jam 10.00 hingga 22.00.
“Kendalanya adalah mencocokkan jadwal kurir yang hampir semuanya mahasiswa, dengan jadwal kuliah mereka,” ujar Apri.
Meskipun Foodpanda dan Klik-eat, tak lupa juga disebutkan Go-Food, sudah menyasar segmen ini, belum ada dari mereka yang hadir di Pontianak. Kesempatan ini yang dimanfaatkan Delifairy.
Selain kemudahan untuk konsumen, Delifairy juga memiliki solusi untuk restoran. Pengembang Delifairy menyediakan dashboard yang mencakup data konsumen, data penjualan, analisis, dan personification berupa layanan broadcast yang tepat sasaran dan langsung tertuju ke konsumen.
Pendanaan saat ini masih bersifat swadana sehingga pendapatan seratus persen mengandalkan jasa kurir yang dikenakan biaya Rp 15.000 per order untuk radius 10 km. Lebih dari jarak tersebut dikenakan biaya tambahan antara Rp 5.000-Rp 10.000. Sementara ini, Delifairy belum mengenakan profit sharing dengan merchant dan otomatis 100 persen keuntungan menjadi milik merchant.
“Mungkin ke depan, jika Delifairy bertambah besar, akan dibicarakan lagi mengenai profit sharing,” tutup Apri.
Ke depan, Yudi mengatakan bahwa Delifairy akan bekerja sama dengan pelaku UMKM di Kalimantan Barat dan ingin mendirikan marketplace terlengkap di Pontianak untuk kuliner. Sementara ini cakupan wilayah layanan Delifairy masih di Pontianak, namun tidak tertutup kemungkinan akan merambah seluruh Kalbar.