Kemarin (31/5) secara resmi Alfaonline bertransformasi menjadi Alfacart, toko belanja online dengan produk pilihan seperti kebutuhan sehari-hari (groceries), fashion, perangkat elektronik, peralatan rumah tangga, handphone, hingga komputer dan laptop. Dengan perubahan nama dan produk tambahan yang bisa dibeli secara online, Alfacart mengklaim menjadi marketplace terlengkap dengan jaringan luas di seluruh Indonesia.
“Kami sadar selama ini Alfa sudah dikenal dengan produk groceries oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Namun dengan transformasi menjadi Alfacart, kami juga ingin memberikan produk lain yang bisa dibeli dengan proses mudah untuk seluruh konsumen di Indonesia,” kata CEO Alfacart Catherine Hindra Sutjahyo saat acara temu media di Jakarta.
Terintegrasi dengan lebih dari tujuh ribu toko Alfamart yang tersebar di seluruh Indonesia adalah salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Alfacart. Dalam hal ini sebagai situs marketplace yang berkomitmen hanya menjual produk buatan lokal untuk kategori tambahan.
“Meskipun serupa dengan konsep marketplace yang ada, namun Alfacart memiliki komitmen untuk hanya menjual produk lokal. Proses kurasi juga dilakukan secara ketat untuk penjual yang ingin bergabung dengan Alfacart,” kata CMO Alfacart Ernest Tjahjana.
Pembayaran Cash on Delivery serta Pick Up Point
Dukungan jaringan yang luas dari Alfamart sebagai induk perusahaan menjadikan Alfacart mampu memfasilitasi masyarakat Indonesia yang saat ini masih kesulitan dalam hal logistik. Selain menerapkan pembayaran yang umumnya telah banyak dilakukan seperti transfer bank dan internet banking, Alfacart juga memberikan penawaran Cash on Delivery (COD) dan membayar langsung di gerai Alfamart terdekat.
“Fasilitas belanja online-to-offline (O2O) yang tersedia di Alfacart menjadi alternatif terbaik yang ditawarkan kepada masyarakat yang saat ini masih belum memiliki akun perbankan, tabungan, maupun kartu kredit,” kata COO dan CMO Alfacart Haryo Suryo Putro.
Kemudahan lain yang ditawarkan adalah pengambilan barang langsung di gerai-gerai terdekat Alfamart (Pick Up Point). Usai proses pembelian di Alfacart, nantinya konsumen akan diarahkan kepada gerai Alfamart terdekat untuk mengambil dan membayar langsung barang yang dibeli.
Saat ini Alfamart sendiri mengklaim telah memiliki 32 pusat distribusi dan 11.750 toko di seluruh Indonesia. Sedangkan yang terintegrasi dengan Alfacart baru ada sekitar tujuh ribu toko.
Alfacart juga telah memiliki tenaga logistik yang berfungsi untuk mengantarkan semua pesanan yang dibeli konsumen langsung ke rumah. Namun, pengantaran barang saat ini hanya berlaku untuk kebutuhan sehari-hari dan belum tersedia untuk kategori lainnya.
Mengedepankan inovasi terkini
Selain di desktop, Alfacart juga tersedia dalam aplikasi mobile untuk Android dan segera tersedia untuk platform iOS. Aplikasi tersebut diklaim telah mengadopsi teknologi terkini, memiliki user-experience yang baik, dan pilihan yang beragam.
“Kami akan terus memberikan inovasi terkini kepada pengguna yang diharapkan bisa memudahkan proses belanja. Saat ini kami telah menyediakan sistem bar scan yang bisa langsung digunakan untuk membeli barang secara otomatis,” kata Catherine.
Sekilas, inovasi tersebut nampak serupa dengan fitur dash button yang dihadirkan oleh Amazon. Ke depannya Alfacart juga mengklaim akan terus memperbarui teknologi, menambah produk, dan juga kemitraan.
Saat ini ada layanan yang masih dalam proses finalisasi yaitu layanan Return atau pengembalian barang oleh pelanggan. Nantinya bila sudah selesai fitur ini diklaim Alfacart bisa digunakan dengan mudah dan cepat oleh konsumen.
“Sebagai perusahaan yang menyediakan kebutuhan sehari-hari Alfacart juga akan menambah lebih banyak produk kebutuhan sehari-hari untuk konsumen. Selain itu Alfacart juga akan senantiasa memberikan pilihan produk tambahan lainnya,” tuntas Catherine.