Dark
Light

Sukawu Ingin Mudahkan Masyarakat untuk Dapatkan Pendidikan Non-Formal

2 mins read
May 26, 2016

Platform edukasi menjadi salah satu yang paling banyak dikembangkan startup lokal. Berbagai jenis layanan yang kian terfokus pada suatu hal kian hari kian bertambah. Belum lama ini juga santer muncul di permukaan startup edukasi (edutech) bernama Sukawu. Diinisiasi oleh Dr Teddy Tjandra (Founder dan CEO) seorang lulusan Doctor of Philosophy dari University of Oxford, Sukawu menghadirkan solusi untuk mempermudah masyarakat menemukan layanan kursus dalam pendidikan non-formal untuk berbagai keterampilan.

Startup yang masih berjalan dengan skema bootstrapping ini mencoba mengajak orang-orang untuk memaksimalkan segala potensi yang dimiliki oleh tiap individu dengan cara memberikan inspirasi dan akses untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam hal pengembangan diri baik dari segi akademik, karier maupun keterampilan hidup (life skills).

Sejak Sukawu berdiri pada tahun 2015, berbagai fitur telah di rilis sampai saat ini. Salah satu yang menjadi fitur utamanya adalah online marketplace. Online marketplace tersebut memberikan akses kepada pengguna untuk mendapatkan informasi mengenai beragam pilihan kursus di segala bidang seperti kursus fotografi, media kreatif, seni dan desain, sampai bahasa, musik, memasak dan bahkan kelas vokal.

Selain itu, pengguna dapat melakukan pembelian kursus yang diminatinya secara instan, aman dan terpercaya melalui pembayaran online gateway yang didukung oleh berbagai bank di Indonesia. Di samping itu, Sukawu juga membantu lembaga penyedia kursus untuk dapat mencapai pelajar yang lebih luas dan menjangkau lokasi di seluruh Indonesia serta membangun reputasi dan visibilitas online mereka dengan cara lebih efisien.

Tak hanya itu, Sukawu juga memperluas layanan dengan program Continuous Training Programme (CTP) atau Program Pelatihan Berkelanjutan. Program ini diberikan untuk siswa, guru maupun orang tua melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, workshop dan seminar yang dilakukan di sekolah. Dengan program ini, Sukawu meyakini akan dapat memberikan wawasan dan informasi mengenai bakat, passion, keterampilan dan karakter anak yang melibatkan orang tua dan guru. Program ini diberikan oleh pakar profesional yang ahli di bidangnya seperti psikolog, konselor dan trainer.

“Kami akan terus melakukan inovasi mengembangkan platform Sukawu sebagai satu-satunya marketplace di Indonesia dengan fitur-fitur dan aplikasi mobile yang canggih untuk memudahkan pencarian dan pemesanan program kursus dan pelatihan serta produk dan layanan kami lainnya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Kami juga akan meluaskan program serta layanan dengan ekspansi di luar kota Jakarta dalam setahun ke depan,” ujar Teddy Tjandra.

Keyakinan Sukawu terhadap ekosistem edutech di Indonesia

Nama “Sukawu” ini berasal dari dua kata yaitu “Suka” dan “Wujudkan” karena Teddy percaya bahwa setiap orang perlu mengeksplorasi bakat minat sedini mungkin dan mencari apa yang kita sukai untuk mewujudkan impian masing-masing. Semangat tersebut juga yang menjadi keyakinan Sukawu terhadap ekosistem startup edutech di Indonesia.

“Saya rasa ekosistem edutech di Indonesia masih dalam tahap perkembangan awal. Sudah ada beberapa startup yang menyediakan platform yang memfasilitasi metode pembelajaran secara online dengan konten yang tentunya memudahkan murid untuk mengakses informasi dengan mudah di mana pun mereka berada. Akan tetapi, untuk menyikapi era globalisasi yang terus berkembang, masih banyak hal yang harus dikembangkan agar Indonesia terus maju dan siap bersaing dengan negara asing terutama Asia,” ungkap Teddy.

Bagi Sukawu ini adalah saatnya untuk merangkul dan menerapkan teknologi modern di sektor pendidikan Indonesia dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang bermutu tinggi. Namun itu akan sia-sia jika tidak didukung oleh infrastruktur jaringan internet yang maksimal di seluruh Indonesia baik di kota kecil maupun kota besar. Sukawu berharap agar teknologi dan internet lebih dapat maksimal agar dapat menunjang pelaksanaan pendidikan secara online maupun offline.

Previous Story

Adonit Pixel Siap Berebut Gelar Stylus Terbaik untuk iPad dengan Apple Pencil

Next Story

AMVI Jalin Kemitraan dengan Kadin, Upayakan Perkembangan Ekosistem Startup

Latest from Blog

Don't Miss

Gelar Pameran Teknologi Edukasi, Organisasi SEAMOLEC Tanda Tangan MOU dengan MODA

Salah satu fokus yang ingin dicapai pada pameran Smart City
Startup pengembang teknologi imersif Arutala memproduksi aplikasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mix Reality (MR), PC Simulator, hingga 360° Video untuk berbagai sektor bisnis

Komitmen Arutala Percepat Implementasi Teknologi Imersif untuk Bidang Edukasi

Sebelum istilah metaverse ramai dibicarakan, banyak pihak yang skeptis dengan