Kalau di zaman kamera analog dulu, hampir semua fotografer pasti berhati-hati sebelum menjepret supaya suplai rol film tidak sia-sia begitu saja. Tidak demikian di era digital ini, dimana kita sering mempunyai pikiran “jepret yang banyak saja, nanti tinggal dipilih yang bagus”. Sayang prakteknya tidak segampang itu.
Mengambil foto terlalu banyak kerap membuat proses editing lebih lama. Pasalnya, kita harus lebih dulu menyortir mana foto yang pantas disimpan dan mana yang tidak. Semakin banyak foto yang diambil, jelas semakin lama proses memilihnya.
Namun masalah semacam itu bisa diselesaikan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI), dimana teknologi machine learning dapat menerapkan algoritma canggih untuk menyortir foto secara instan sekaligus otomatis, sehingga pengguna hanya perlu mengedit sejumlah foto terbaik dari sebuah sesi pemotretan.
Seperti itulah konsep yang diusung Picturesqe, sebuah software edit foto untuk Windows – versi Mac-nya akan segera menyusul – yang ditujukan untuk berbagai kalangan fotografer yang kerap mengambil foto dalam jumlah banyak.
Picturesqe bekerja dalam tiga langkah. Langkah yang pertama, software akan mengelompokkan foto-foto yang mirip satu sama lain. Usai dikelompokkan, foto-foto tersebut akan diurutkan berdasarkan kualitas gambar yang terbaik, mempertimbangkan banyak variabel seperti ketajaman fokus, ketepatan exposure dan lain sebagainya.
Terakhir, ada fitur Intelligent Zoom dimana foto-foto akan diperbesar pada bagian yang sama dan ditempatkan bersebelahan sehingga pengguna bisa membandingkan foto mana yang lebih tajam dengan cepat dan mudah. Selanjutnya, pengguna tinggal mengedit foto seperti biasa.
Yang membuat Picturesqe lebih menarik lagi adalah, ia bisa digunakan secara cuma-cuma selama tiga bulan pertama, termasuk halnya plugin untuk Adobe Lightroom. Lewat masa uji gratis tersebut, pengguna akan ditarik biaya berlangganan $10 per bulan, $15 per 3 bulan, atau $40 per tahun.
Sumber: TechCrunch.