HOOQ, layanan video on-demand yang bulan April lalu meresmikan kehadirannya di Indonesia, memperkenalkan mekanisme berlangganan untuk jangka waktu mingguan, atau disebut dengan sachet pricing. Dipatok dengan harga mulai dari $ 1,4 (atau Rp 18.700), langganan mingguan saat ini dikhususkan untuk konten Hollywood. Paket mingguan ini baru tersedia untuk pelanggan di Indonesia dan merupakan layanan sachet pricing pertama dari HOOQ.
CEO HOOQ Peter Bithos dalam pernyataannya mengatakan:
“Kami memahami tantangan dari pasar di negara berkembang dan kami ingin setiap orang bisa mendapatkan akses untuk hiburan yang luar biasa. Harga mingguan dirancang semata-mata untuk tujuan tersebut dan kami berharap sekarang banyak orang yang dapat terhibur dengan harga yang cocok untuk mereka. Dengan pilihan harga mingguan, kini pelanggan akan lebih mudah untuk mengakses HOOQ.”
Indonesia dengan jumlah pengguna smartphone yang besar dan penetrasi jaringan LTE yang semakin luas menjadi pangsa pasar yang sangat potensial untuk layanan video on-demand HOOQ. HOOQ juga telah mengumumkan kemitraan carrier billing dengan semua operator lokal untuk mempermudah pengguna dalam bertransaksi di layanannya.
HOOQ pun telah menggandeng Telkomsel untuk men-bundle HOOQ dalam paket Simpati Entertainment.
Saat ini pesaing langsung HOOQ di Indonesia adalah Netflix dan iflix. iflix meluncur di Indonesia menggandeng operator plat merah, Telkom, dan kemudian Indosatooredoo. Netflix sendiri sampai saat ini justru masih diblokir jaringan ISP Telkom Group, namun CEO-nya mengisyaratkan tidak peduli.