Dark
Light

Survei: Masyarakat Umum Tidak Terpengaruh Kampanye Nasionalisme Go-Jek

1 min read
April 25, 2016
Kampanye Kembali ke Merah Putih, meski dicela mungkin tidak merusak sentimen positif layanan Go-Jek selama ini

Kampanye Go-Jek “Kembali Ke Merah Putih” menuai kritik dari media dan netizen di media sosial. Pihak Go-Jek pun akhirnya memutuskan untuk menutup akses ke video tersebut, setelah sebelumnya menutup akses komentar karena komentar yang masuk cenderung bernada negatif. Terlepas dari dinamika masyarakat di Internet, bagaimanakah pandangan masyarakat umum terhadap kampanye ini?

DailySocial dan JakPat mengadakan survei terhadap 501 responden untuk menggali pandangan masyarakat terhadap kampanye layanan yang mengusung tagline Karya Anak Bangsa tersebut. Mayoritas responden berusia antara 20-35 tahun, kelas sosial ekonomi menengah ke atas (A dan B), berdomilisi di Pulau Jawa, dan menggunakan smartphone.

Pertama kami menanyakan apakah mereka menggunakan layanan transportasi berbasis aplikasi (bisa berupa Go-Jek, Grab, atau Uber) dalam 30 hari terakhir. Lebih dari 58% mengatakan tidak.

Pertanyaan (1) survei tentang Kampanye Kembali Merah Putih
Pertanyaan (1) survei tentang Kampanye Kembali Merah Putih

Berikutnya kami menanyakan apakah mereka sudah menonton video ajakan CEO Go-Jek Nadiem Makarim tentang kampanye Merah Putih, yang mengajak pengemudi GrabBike dan UberMOTOR berpindah ke Go-Jek dengan alasan nasionalisme. 54% responden mengatakan sudah.

Untuk sisanya, kami memberikan tautan ke halaman kampanye “Kembali Ke Merah Putih” agar responden mengetahui konteks yang dimaksudkan.

Pertanyaan (2) dan (3) survei tentang Kampanye Kembali Merah Putih
Pertanyaan (2) survei tentang Kampanye Kembali Merah Putih. No (3) adalah pemberian informasi tautan kampanye jika belum melihat video

Berdasarkan pemahaman tersebut, pertanyaan berikutnya adalah bagaimana pendapat mereka terhadap kampanye ajakan yang menggunakan alasan nasionalisme dan “karya anak bangsa” tersebut. Ternyata 65% responden menyatakan hal tersebut sah-sah saja. Hanya 34% yang menyatakan hal tersebut tidak etis.

Pertanyaan (4) survei tentang Kampanye Kembali Merah Putih
Pertanyaan (4) survei tentang Kampanye Kembali Merah Putih

Tidak heran jika 82% responden menyatakan tidak terpengaruh dengan sentimen yang ditimbulkan layanan tersebut dan akan tetap menggunakan Go-Jek. Hanya 17% responden yang terang-terangan mengaku tidak akan menggunakan layanan Go-Jek lagi.

Pertanyaan (5) survei tentang Kampanye Kembali Merah Putih
Pertanyaan (5) survei tentang Kampanye Kembali Merah Putih

Survei ini mungkin tidak mewakili semua suara masyarakat, tetapi meskipun kampanye ini bisa dianggap blunder secara kehumasan, ternyata secara umum banyak orang, yang tidak sevokal mereka-mereka di media sosial, tidak terpengaruh sentimen kampanye ini, menganggap hal tersebut boleh-boleh saja, dan akan terus menggunakan Go-Jek karena manfaatnya.


Disclosure: Survei ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan JakPat. JakPat adalah platform survei terbuka yang memudahkan pemasar, brand, dan startup untuk terkoneksi dengan 53 ribu responden mobile dan mendapat insight dalam hitungan jam.

Previous Story

Aplikasi Android Pilihan Minggu Ini (18-24 April 2016)

Next Story

MTV Cribs Akan Diproduksi Kembali, Kali Ini Eksklusif untuk Snapchat

Latest from Blog

Don't Miss

Indigo Impact Report 2021

Laporan DSInnovate: Dampak Program Inkubator dan Akselerator untuk Ekosistem Startup Indonesia

Menurut data terbaru yang dirangkum laporan e-Conomy SEA 2021, ekonomi
Pengguna Mobile Wallet di Indonesia

Laporan Boku: OVO Pimpin Pangsa Pasar “Mobile Wallet” di Indonesia

Perusahaan penyedia jaringan pembayaran mobile Boku baru-baru ini merilis survei