Dark
Light

HaloDoc Resmi Diluncurkan, Dekatkan Akses Kesehatan Bagi Masyarakat

2 mins read
April 22, 2016
Peluncuran resmi HaloDoc yang dihadiri Menkominfo, Kepala BPOM, dan Ketua Terpilih PB IDI

Layanan kesehatan berbasis aplikasi HaloDoc resmi diluncurkan. Dikembangkan oleh MHealth Tech yang mendapat dukungan investasi dari Mensa Group, Global Digital Niaga (Blibli), Go-Jek, dan sebuah pendanaan kesehatan (health fund) dari sejumlah investor, HaloDoc hadir ingin mendekatkan dan mensimplikasi akses kesehatan bagi masyarakat.

Melalui HaloDoc, konsumen bisa melakukan konsultasi medis menggunakan fitur video call (teleconsultation), pembelian obat melalui Apotik Antar yang lebih dulu hadir, dan pemeriksaan lab secara on-demand. Meskipun demikian, HaloDoc tidak akan menggantikan pusat-pusat kesehatan yang sudah ada karena konsultasi dengan dokter di HaloDoc tidak boleh menghasilkan diagnosis dan pemberian resep.

Selain tiga fitur utama tersebut, HaloDoc juga memiliki Directory yang memuat informasi dokter dan pusat kesehatan di Indonesia. Mereka juga sedang mengembangkan fitur Appointment untuk memudahkan follow up pasca konsultasi dalam bentuk perjanjian bertemu dengan dokter terkait. Aplikasi HaloDoc sudah tersedia di platform iOS dan Android.

Menurut CEO MHealth Tech Jonathan Sudharta, sebelum membangun HaloDoc pihaknya sudah memiliki layanan jejaring sosial dokter LinkDokter yang memiliki lebih dari 16 ribu dokter di basisdatanya dan layanan apotik on-demand Apotik Antar selama lebih dari 2 tahun.

Cuma ada 3 dokter per 10 ribu orang di Indonesia
Cuma ada 3 dokter per 10 ribu orang di Indonesia

Fakta bahwa hanya sedikit jumlah dokter untuk mengurusi seluruh rakyat Indonesia, hanya 3 dokter per 10 ribu orang, membuat MHealth Tech memutar otak untuk menjembatani kesenjangan ini.

Jonathan mengatakan, “Mimpi kami adalah membuat suatu ekosistem kesehatan berorientasi konsumen lengkap, seperti konsep layanan kesehatan terpadu yang sangat menjunjung tinggi keamanan dan keselamatan pasien sampai kepada pelayanan terpadu. Hal ini sudah menjadi kebutuhan dalam waktu deekat. bukan lagi hanya tren.”

HaloDoc bisa dibilang merupakan wajah yang menghubungkan semua layanan ini. Melalui HaloDoc, konsumen (pasien) bisa berkonsultasi langsung dengan dokter dengan fitur video call dengan tarif yang ditentukan oleh dokternya sendiri. Tarifnya bervariasi, bahkan ada dokter yang menggratiskan layanannya di sini demi pengabdian. HaloDoc hanya akan mengambil sedikit komisi dari layanan ini.

Untuk membuktikan kehandalan layanan ini, pihak HaloDoc sudah mencoba layanan konsultasi jarak jauh, dalam bentuk kegiatan sosial di Citereup dan Cilincing. Dalam sehari, masing-masing dapat ditangani 350 dan 282 pasien yang menyampaikan keluhannya menggunakan teknologi video call.

Untuk memastikan bahwa layanan ini didukung oleh dokter yang sesuai standar, semua dokter yang tergabung di HaloDoc sudah memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) dan SIP (Surat Izin Praktik) dari Konsili Kedokteran Indonesia (KKI).

PB IDI mendukung kehadiran aplikasi kesehatan seperti HaloDoc
PB IDI mendukung kehadiran aplikasi kesehatan seperti HaloDoc

Ketua terpilih PB IDI dr Daeng Mohammad Faqih, dalam sambutannya, mengatakan, “Kami sadar para dokter saat ini perlu berkembang selaras dengan teknologi tinggi agar dapat membantu masyarakat lebih luas lagi. Harapan IDI, aplikasi semacam HaloDoc dan ekosistemnya akan semakin besar membentuk satu pelayanan dalam jaringan online terpadu yang semakin lengkap.”

Untuk ke depannya, HaloDoc sedang dalam proses bekerja sama dengan sejumlah pihak asuransi dan berharap bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk mempermudah biaya akses layanan kesehatan ke semua lapisan masyarakat.

Saat ini faktor jaringan internet berkecepatan tinggi, yang dibutuhkan untuk melakukan video call, masih menjadi permasalahan, dan mereka berharap ketersediaan jaringan LTE, seperti dijanjikan pemerintah melalui Menkominfo Rudiantara yang hadir saat peluncurannya, bisa menjadi salah satu solusi.

Di industri teknologi kesehatan Indonesia sendiri, HaloDoc bukanlah yang pertama menjadi jembatan antara dokter dan pasien. Ada bejibun layanan yang arahnya ke sana. Meskipun demikian, menurut pengamatan kami, sejauh ini baru HaloDoc yang memberikan layanan konsultasi secara langsung melalui video call dan integrasi layanan dengan apotek dan lab untuk benar-benar memenuhi lingkaran kebutuhan masyarakat.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

B&O BeoPlay A1 Tawarkan Keseimbangan Antara Desain dan Kualitas Suara dalam Kemasan Mini

Next Story

Asisten Virtual MobilKamu Membantu Memilih Mobil dengan Harga Terbaik

Latest from Blog

Don't Miss

Startup pengembang teknologi imersif Arutala memproduksi aplikasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mix Reality (MR), PC Simulator, hingga 360° Video untuk berbagai sektor bisnis

Komitmen Arutala Percepat Implementasi Teknologi Imersif untuk Bidang Edukasi

Sebelum istilah metaverse ramai dibicarakan, banyak pihak yang skeptis dengan
Jajaran founder VCGamers / VCGamers

VCGamers Dapat Pendanaan 37,3 Miliar Rupiah, Hadirkan Platform Social Commerce dan NFT untuk Game

VCGamers merupakan sebuah platform social commerce untuk pemain game. Baru-baru