Dark
Light

FemaleDev dan Harapannya Mencetak Lebih Banyak Pengembang Perempuan Indonesia

1 min read
April 21, 2016
FemaleDev adalah komunitas yang dibuat khusus untuk pengembang perempuan Indonesia

Perempuan dan teknologi, merupakan hal yang selalu menarik untuk diperbincangkan. Ketika semua peluang dan kesempatan sudah lebih terbuka untuk perempuan Indonesia menyelami karir di bidang teknologi nyatanya masih kecil jumlah perempuan yang tertarik dan kemudian berhasil menjadi entrepreneur, programmer, developer dan lainnya.

Sudah banyak wadah, komunitas, kelompok dan perkumpulan yang menawarkan kesempatan untuk perempuan mengenal lebih jauh dunia teknologi, bukan hanya di Jakarta tapi juga kota-kota besar lainnya di Indonesia. Salah satu komunitas tersebut adalah FemaleDev.

Berdiri sejak tahun 2013, FemaleDev senantiasa konsisten memberikan pelatihan dan edukasi kepada pengembang perempuan Indonesia. Saat ini FemaleDev mengklaim telah memiliki 2500 anggota yang bergabung.

“Minat dan antusiasme para developer perempuan saat ini semakin meningkat, sejalan dengan berkembangnya ekosistem startup di Indonesia. Jumlah anggota FemaleDev yang semula hanya puluhan, kini sudah 2500 anggota yang bergabung bersama kami. Tentunya, jumlah ini terus meningkat seiring dengan waktu dan perkembangan teknologi,” kata perwakilan FemaleDev Maria Sattwika Duhita.

Sudah banyak kegiatan yang dilakukan oleh FemaleDev, mulai dari meetup, workshop, seminar yang semua menghadirkan tokoh wirausaha perempuan yang diharapkan bisa menginspirasi developer muda perempuan Indonesia.

Gerakan kampanye FemaleDev

Kampanye yang saat ini sedang digelar oleh FemaleDev

Salah satu kegiatan yang saat ini sedang digencarkan adalah kampanye #CewekBisaBikinApa. Dengan tagline yang terkesan menantang perempuan Indonesia untuk bisa menunjukkan potensinya, diharapkan kampanye ini menjadi sebuah value untuk mendorong perempuan untuk terus berkarya, khusunya di dalam bidang teknologi

Tentunya semua kegiatan dan dukungan yang telah dilancarkan oleh femaledev masih diwarnai dengan beragam tantangan dan kendala. Tantangan terbesar yang dihadapi oleh FemaleDev sebagai organisasi perempuan developer datang dari minimnya kesadaran masyarakat akan pesatnya perkembangan teknologi tanpa tahu apa saja yang dapat dimanfaatkan guna mengembangkan kehidupan ke arah yang lebih baik.

Selain itu, masih banyak perempuan yang undervalue dirinya dan merasa bahwa teknologi bukan ruang yang tepat bagi dirinya. Stereotip bahwa teknologi adalah ruang bagi laki-laki sering kali menjadi ‘sandungan’ bagi para perempuan untuk berkiprah dan berkarya di bidang teknologi.

“Dengan adanya isu ini, FemaleDev bertekat untuk mendobrak stereotip yang ada dan mendorong perempuan untuk lebih banyak lagi berkarya dan berinovasi, utamanya melalui teknologi,” kata Maria.

Tentunya banyak pencapaian dan target yang ingin diraih oleh FemaleDev sepanjang tahun 2016, diantaranya adalah memperluas ekspansi FemaleDev hingga ke 10 kota besar di Indonesia dan terus menambah jumlah anggota developer perempuan Indonesia.

Demi mewujudkan target tersebut, berbagai dukungan telah diterima oleh FemaleDev dalam berbagai bentuk kerja sama dengan beberapa instansi dan perusahaan. Google menginisiasi Women Techmakers dan melibatkan FemaleDev sebagai salah satu komunitas pendukung secara resmi.

“Target ini akan terus kami upayakan dengan menambah jumlah workhop dan tentunya talks dengan mengundang para mentor dan pembicara terbaik di bidangnya, sehingga perempuan dapat terus tergugah dan termotivasi untuk berkarya melalui teknologi,” tuntas Maria.

Previous Story

Berkenalan dengan Steller, Aplikasi Berbagi Cerita yang Sedang Ngetop (Updated)

Next Story

Mencermati Kurang Berminatnya Perempuan Indonesia Terjun di Dunia Teknologi

Latest from Blog