Dark
Light

Survei Baidu: Ponsel Pintar Kini Jadi Media Utama Mencari Informasi Berita

2 mins read
April 8, 2016

Pesatnya perkembangan teknologi berhasil merubah cara masyarakat dalam memperoleh dan mengkonsumsi informasi. Temuan dari penelitian Baidu dan GfK Indonesia mengungkap bahwa kini ponsel pintar telah menjadi pilihan utama masyarakat perkotaan Indonesia dalam mengkonsumsi berita, diikuti dengan televisi. Mayoritas masyarakat perkotaan Indonesia juga disebutkan telah mengikuti berita dan informasi secara teratur dengan konten bervariasi yang dikonsumsi

Oktober hingga November 2015 silam, Baidu dan GfK Indonesia bekerja sama untuk melakukan sebuah riset yang mempelajari konsumsi berita daring di Indonesia. Riset ini mengambil fokus di perkotaan Indonesia yang berada di Jawa seperti Jakarta, kawasan Bodetabek, Bandung, Semarang dan Surabaya dengan pendekatan mobile dan wawancara langsung kepada responden. Rentang usia responden sendiri berada di usia 13-55 tahun.

[Baca juga: Pengguna Mobile Internet Indonesia Gemar Mencari Berita Terlebih Dahulu Sebelum Belanja Online]

Hasilnya, Baidu menarik lima kesimpulan utama yang menjawab pertanyaan-pertanyaan mulai dari konsumen berita daring, topik yang dicari, perangkat yang digunakan untuk mengakses berita daring, waktu mengakses berita daring, dan bagaimana konsumen tersebut mengakses beritanya.

Karakteristik konsumsi topik berita daring Indonesia

Rangkuman Karakteristik Konsumen dan Topik Berita Daring di Indonesia / Baidu

Menurut temuan Baidu, mayoritas (81 persen) masyarakat Indonesia sebenarnya sudah mengikuti berita dan informasi secara teratur. Hal yang menarik adalah pergeseran dalam cara mengkonsumsi berita dan informasi ini. Kini, menurut Baidu, ponsel pintar (96 persen) dan televisi (91 persen) adalah dua media utama yang digunakan masyarakat Indonesia dalam memperoleh informasi.

Konsumi topik berita daring berdasarkan umur

Baidu menyebutkan bahwa konsumen berita daring di Indonesia lebih condong kepada mereka yang berusia 33-42 tahun dan kelas ekonomi yang lebih tinggi. Jenis kelamin pria juga terlihat lebih sering mengkonsumsi berita daring dibanding perempuan. Namun, tidak ada konten yang dominan di Indonesia menurut Baidu.

Tapi bila harus dipecah lagi, konsumen di usia muda adalah kelompok yang mengkonsumsi topik hiburan paling banyak. Sedangkan di usia tua, preferensi akan bergeser ke topik yang lebih serius seperti masalah sosial politik, agama, hingga orang tua.

Karakteristik perangkat dan waktu untuk mengakses berita daring

Rangkuman Karakteristik Perangkat dan Waktu untuk mengakses berita daring / Baidu

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, telah terjadi pergeseran di masyarakat perkotaan Indonesia dalam cara mengkonsumsi berita dan informasi. Ponsel pintar kini menjadi media utama mengkonsumsi informasi dan berita, diikuti media televisi. Namun bila harus dispesifik kembali kepada berita daring, urutannya yaitu, ponsel pintar (97 persen), komputer kantor (16 persen), komputer pribadi (13 persen), dan tablet (6 persen).

Sedangkan waktu favorit bagi masyarakat perkotaan Indonesia dalam mengakses berita dan informasi daring adalah pada saat istirahat siang di hari kerja, sekitar pukul 12 siang hingga 3 sore pada hari Senin-Jumat. Ini juga tak jauh berbeda dengan hari Sabtu yang menunjukkan waktu puncak akses berita daring pada pukul 12 siang hingga 6 sore. Sedangkan di hari Minggu, waktu puncak cenderung lebih panjang, yakni pada pukul 12 siang hingga 9 malam.

Waktu puncak akses berita daring di Indonesia

Jalur untuk menemukan berita daring di Indonesia sendiri masih merupakan kombinasi dari upaya aktif dan rujukan ke saluran lain. Ini bisa berasal dari mesin pencari (31 persen) seperti Google, Bing, atau Yahoo, saluran lain di domain yang sama (28 persen), media sosial (24 persen), situs berita (10 persen), atau rujukan lainnya (7 persen).

[Baca juga: Survei Baidu: Efektivitas Iklan Online di Indonesia Masih Rendah]

Satu hal lain yang perlu diperhatikan oleh para penggiat bisnis daring, termasuk media, adalah mengenai iklan. Menurut penelitian Baidu, masyarakat Indonesia merasa sangat terganggu terhadap iklan seperti Intrusive Ads, Targeting, Ads, dan Mobile Ads. Toleransi terhadap iklan lebih ditunjukkan pada iklan daring seperiti Social media Ads, Search Engine Ads, dan Email Ads.

PP PTSE Kominfo
Previous Story

LinkedIn Perkenalkan Data Center Baru di Singapura (Updated)

Next Story

MSI Hadirkan Mobile Workstation ‘VR Ready’ Pertama di Dunia

Latest from Blog

Don't Miss

Indigo Impact Report 2021

Laporan DSInnovate: Dampak Program Inkubator dan Akselerator untuk Ekosistem Startup Indonesia

Menurut data terbaru yang dirangkum laporan e-Conomy SEA 2021, ekonomi
Pengguna Mobile Wallet di Indonesia

Laporan Boku: OVO Pimpin Pangsa Pasar “Mobile Wallet” di Indonesia

Perusahaan penyedia jaringan pembayaran mobile Boku baru-baru ini merilis survei