Tengah minggu kemarin muncul berita yang mengatakan bahwa ‘korban’ dari layanan ‘raksasa’ Google bertambah, kini ‘korbannya’ adalah Ask.com, sebuah layanan mesin pencari veteran yang telah muncul sejak tahun 1996.
Ask.com atau yang dulu dikenal sebagai Ask Jeeves diakuisisi oleh perusahaan InterActiveCorp (IAC) pada tahun 2005. Pada awal kemunculannya Ask.com/Ask Jeeves menyediakan layanan yang memberikan fasilitas pada pengunanya untuk bertanya dan mendapatkan jawaban yang relevan.
Pada perkembangannya, Ask Jeeves melakukan pengubahan nama menjadi hanya Ask.com dan menyediakan layanan pencarian yang lebih lengkap, tidak hanya layanan model Q&A saja, termasuk memberikan layanan hasil pencarian yang berhadapan langsung dengan layanan Google.
Seperti yang dituliskan Bloomberg, Ask.com akhirnya menyerah dari keperkasaan Google dan akan menghentikan pengembangan layanan mesin pencari berdasarkan algoritma mereka dan akan berfokus pada penyediaan layanan Q&A, termasuk juga pemberhentian karyawan serta penutupan kantor di Edison, New Jersey dan Hangzhou, China. Ask.com berada pada posisi 6, sedangkan Google menguasai pangsa pasar (U.S.), Ask.com hanya menguasai kurang dari 2% pangsa pasar.
Seperti yang dijelaskan pada blog resmi mereka, Ask.com kini akan berfokus pada layanan Q&A dan mengembangkan teknologi serta investasi yang mereka lakukan untuk mendukung strategi layanan Q&A mereka dan memberikan jawaban ada para pengguna dengan lebih maksimal. Namun, meskipun menghentikan layanan mesin pencari ‘standar’ mereka, Ask.com tetap akan melayani pencarian ‘standar’ dengan menyediakan hasil pencarian yang diberikan oleh kompetitor mereka.
Sama halnya dengan mesin pencari, layanan Q&A juga merupakan are red ocean yang didiami banyak saingan, beberapa diantaranya Quora, Formspring serta Facebook yang mulai memasuki segmen Q&A, serta Google sendiri yang telah mengakuisisi Aardvark. Namun, Ask.com menjelaskan bahwa penutupan kantor mereka dan fokus pada lokasi sentral di Bay Area akan memudahkan mereka untuk fokus dan memberikan respon cepat pada persaingan layanan Q&A.
Ask.com pernah memberikan beberapa layanan yang cukup populer, seperti yang dituliskan ReadWriteWeb, antara lain pencarian atas blog yang merupakan layanan yang cukup baik pada masanya, layanan pencarian berdasarkan informasi semantik yang muncul pada bagian atas dari hasil pencarian, serta layanan peta dan video.
Tingkat persaingan antara mesin pencari memang hampir tidak pernah surut, bukan hanya dari berbagai rilis fitur baru namun juga tentang model bisnis dari perusahaan yang ada di belakang mesin pencari tersebut. Untuk fasilitas yang diberikan pada penguna, masing-masing layanan mesin pencari terus memberikan banyak fasilitas, seperti misalnya Google, yang baru-baru ini menyediakan fitur ‘instant previews’ sebagai pelengkap layanan Google Instant mereka.
Untuk pangsa pasar lokal, ‘kekalahan’ Ask.com ini bagi saya memberikan satu gambaran situasi, terutama bagi penyedia layanan mesin pencari lokal, dan para startup yang mulai mengembangkan layanan mesin pencari, bahwa fokus pada satu pencarian spesifik bisa menjadi pilihan alih-alih memberikan layanan pencarian yang global, karena akan cukup sulit untuk menandingi para raksasa.
Mesin pencari Google memang merupakan layanan yang sangat membantu dalam aktivitas internet, namun dari sisi bisnis, layanan raksasa ini telah memakan ‘korban’ baru, Ask.com, apakah akan terus bermunculan ‘korban-korban’ lainnya?
Sumber tulisan: Bloomberg, ReadWriteWeb, Mashable.
kasian Gan, dunia bisnis memang “kejam”