Beberapa tahun memasuki era console ke-8, Microsoft terlihat mengambil langkah berbeda. Kini banyak judul-judul eksklusif Xbox mulai mereka sajikan di platform PC, dan belum lama kita tahu CEO Satya Nadella mengonfirmasi kedatangan Universal Windows Applications di Xbox One. Ternyata upaya raksasa asal Redmond itu lebih serius dari perkiraan banyak orang.
Dalam acara pers minggu lalu di San Franchisco, head of Xbox Phil Spencer menyampaikan bahwa Universal Windows Platform akan menjadi fokus strategi gaming mereka selanjutnya. Singkatnya, UWP adalah wadah pengembangan konten, memungkinkan aplikasi berjalan di PC, console dan perangkat bergerak. Artinya Microsoft mencoba meleburkan software di PC berbasis Windows dan Xbox. Ke depan, Anda tidak memerlukan console untuk memainkan game-game Xbox terbaru.
Dengan memindahkan model pengembangan ke Universal Windows Platform, aplikasi dapat dioperasikan di sistem yang kompatibel. Hal ini secara drastis mengubah ekosistem console. Sebelumnya, konsumen terdorong membeli console supaya mereka bisa menikmati sejumlah permainan eksklusif. Arahan baru tersebut bukan hanya berpeluang mendongkrak penjualan PC, namun berpotensi mengakhiri sejarah console game tradisional.
Dalam pernyataannya, Spencer mengakui kelemahan terbesar console. Sisi hardware serta software dari platform khusus gaming ini terkunci sejak awal, meminta gamer tetap setia hingga ia tutup usia sementara ekosistem menjadi semakin baik. Kemudian user akan menunggu sistem generasi selanjutnya. Tapi jika perkembangan berjalan sesuai visi Spencer, console akan kian menyerupai PC.
Di skenario tersebut, tidak ada ‘Xbox Two’ karena Xbox One tidak akan ketinggalan zaman. Platform software terpisah dari hardware, sehingga console bisa diperbarui dari waktu-kewaktu, misalnya membubuhkan prosesor maupun kartu grafis. Backward compatibility menjadi makin umum, hardware baru tetap sanggup menjalankan permainan-permainan lawas.
Kemudian karena produsen bisa lebih memfokuskan upaya pada inovasi hardware, maka gamer juga akan mendapatkan banyak terobosan-terobosan baru di console dibanding sebelumnya. Spencer menjelaskan, “Hal tersebut mirip yang kita sering lihat di PC, di mana saya masih dapat menikmati game-game Quake dan Doom lawas, tapi tetap bisa memainkan judul terkini di resolusi 4K.”
Sangat menarik, namun strategi tim Xbox memunculkan banyak pertanyaan, contohnya: Bagaimana upgrade sistem diimplementasikan? Bolehkah kita meng-upgrade-nya sendiri? Lalu bagaimana cara Microsoft menentukan harga sistem yang sudah mempunyai komponen baru? Dan lain sebagainya…
Via CNET. Sumber: The Guardian & Forbes.