Masih seputar layanan on-demand. Kali ini memfokuskan pada jasa armada angkut (truk). Sebuah startup bernama Armada Kosong (Arkos) baru-baru ini mulai mengumumkan keberadaannya. Solusi Arkos ingin mempertemukan pemilik barang dengan penyedia armada truk atau transportasi angkutan barang lainnya. Melalui situsnya, saat ini layanan Arkos sudah mulai beroperasi menghimpun pengguna, baik dari sisi konsumen ataupun penyedia jasa angkut.
Direktur Utama PT Armada Kosong Indonesia Antoni Tampubolon dalam keterangannya menceritakan tentang latar belakang pengembangan solusi Arkos. Ia melihat sering kali di jalanan banyak truk berlalu-lalang tanpa adanya muatan di bak. Bagi Antoni, selain membuat jalan makin riuh, membuat operasional truk tersebut kurang efisien. Truk tetap menghabiskan bahan bakar padahal tanpa muatan.
Dari situlah Arkos dikembangkan. Diharapkan ketika sebuah truk mengantarkan barang, ketika hendak pulang bisa mencari tahu apakah ada barang yang bisa sekalian diangkut dalam perjalanan pulang. Sehingga ongkos operasional truk bisa ditekan, dan membuat pemilik armada (baik personal maupun perusahaan) lebih diuntungkan.
Antoni juga menceritakan, bahwa isu tidak hanya ada di pemilik truk, akan tetapi juga dari sisi konsumen. Karena sering kali konsumen mengalami kesulitan ketika hendak mencari jasa angkutan, terutama untuk muatan yang besar. Dengan menemukan jasa logistik di sekitar lokasi, dinilai akan memberikan efektivitas bagi konsumen, karena diyakini biaya jasa pun pasti lebih terjangkau.
Saat ini sistem baru bisa diakses melalui website, namun tim Arkos mengaku tengah menyiapkan aplikasi untuk platform Android dan iOS untuk memperkaya pengalaman pengguna terhadap layanan. Selain itu aplikasi nantinya juga akan dibekalkan kepada sopir truk sebagai navigasi dan informasi pengiriman barang.
Terkait proses pendaftaran dan penentuan harga, pengusaha truk dapat memberikan harga proporsional sesuai dengan kapabilitas layanan yang diberikan. Jasa truk juga disajikan ke pelanggan berdasarkan lokasi terdekat. Dari pengalaman pengguna turut dihimpun sebuah sistem rating untuk memberikan justifikasi kualitas layanan yang diberikan oleh penyedia layanan armada angkut.
Tak ingin mengambil risiko dengan isu regulasi. Setiap penyedia armada yang akan bergabung di Arkos saat melakukan pendaftaran harus sudah berbadan usaha. Hal ini sebagai inisiatif agar tidak terbentur dengan perundangan-undangan tentang jasa angkutan barang yang ada di kementerian terkait. Selain itu adanya informasi yang detil tentang badan usaha armada pengangkut, dinilai akan memberikan rasa aman lebih kepada konsumen yang hendak mempercayakan barang kepada armada tersebut.