Upaya pengembangan teknologi kemudi otomatis terus dijalankan. Berbagai pabrikan, mulai dari yang memang berakar di bidang otomotif sampai yang masih baru seperti Google dan Baidu, berlomba-lomba menciptakan mobil tanpa sopir versinya masing-masing.
Cara yang mereka terapkan pun berbeda-beda. Google misalnya, hingga detik ini mereka tidak berhenti menguji mobil tanpa sopirnya di jalanan-jalanan di California, melatih ketangkasan sekaligus ‘insting’ mobil tanpa sopirnya supaya bisa mengambil alih peran sopir secara penuh.
Berbeda dengan Jaguar Land Rover (JLR), mereka lebih memilih untuk melakukan riset lebih mendalam sebelum menguji sistemnya di lapangan. Dana jutaan dolar telah dipersiapkan untuk keperluan riset dengan tujuan akhir supaya mobil kemudi otomatis rancangannya dapat menyetir layaknya seorang manusia, bukan robot.
Guna mewujudkan misi tersebut, JLR bakal menugaskan sejumlah karyawannya untuk mengemudikan mobil di sejumlah lokasi di Inggris. Dari situ, sejumlah data akan dikumpulkan dan dianalisa, terutama bagaimana sang pengemudi bereaksi terhadap situasi jalanan di dunia nyata, yang pastinya akan berbeda-beda satu sama lain.
Mobil-mobil yang dikemudikan akan dilengkapi dengan sejumlah sensor yang akan merekam seluruh reaksi pengemudi terhadap kemacetan, jalan yang ditutup maupun cuaca yang tidak bersahabat. Program ini akan dijalankan selama sekitar tiga tahun, dengan dukungan dari salah satu pemasok industri otomotif terbesar, Bosch.
Menurut JLR, dengan terwujudnya misi dari program ini, konsumen bisa menjadi lebih percaya terhadap mobil kemudi otomatis. Saat ini memang masih ada kontroversi di sana-sini; sebagian optimis dengan teknologi kemudi otomatis, sedangkan sebagian lainnya merasa nyawanya terus terancam apabila bukan dirinya yang memegang kendali.
Di saat yang sama, data-data ini juga akan dimanfaatkan untuk mengembangkan standar asuransi untuk mobil kemudi otomatis di masa yang akan datang. Secanggih apapun teknologinya, intervensi manusia maupun faktor-faktor lainnya tidak akan menutup kemungkinan terjadinya kecelakaan – meski Volvo optimis tidak akan ada korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas pada tahun 2020 mendatang.
Sumber: Digital Trends. Gambar header: Jaguar Land Rover.