Bitcoin, pernah mendengar istilah ini? Kalau belum, di artikel DSWiki minggu ini redaksi Dailysocial Lifestyle ingin mengajak Anda mengenal lebih dekat apa itu Bitcoin, bagaimana cara kerja dan juga sejarah kemunculannya.
Apa Itu Bitcoin?
Definisi paling sederhana dari Bitcoin adalah “mata uang virtual”. Lengkapnya, Bitcoin merupakan mata uang virtual yang hanya ada dalam bentuk digital. Ia tidak diatur ataupun dipengaruhi oleh regulasi pemerintah ataupun lembaga keuangan manapun. Kalau begitu, maka Bitcoin walaupun berfungsi sebagai alat pembayaran, ia tidak mempunyai wujud fisik seperti lembaran uang kertas ataupun koin yang ada di dompet Anda. Tapi fungsinya sama, sebagai alat pembayaran. Bitcoin juga dapat diuangkan ke dalam mata uang resmi/konvensional.
Dalam perannya di proses jual beli, Bitcoin dapat menjadi alternatif yang menawarkan sejumlah kemudahan. Menggunakan Bitcoin setiap pihak dapat merahasiakan privasi data-data yang dimiliki setiap melakukan pembayaran. Konsumen tidak perlu lagi menginformasikan data pribadi dan data keuangan setiap kali melakukan transaksi online.
Sejarah Bitcoin
Bitcoin merupakan terjemahan dari sebuah konsep bernama “cryptocurrency” yang pertama kali dicetuskan oleh Wei Dai pada tahun 1998. Konsep ini menekankan pada sistem kendali yang mengatur penciptaaan dan juga transaksinya, di mana algoritma kriptografi mengatur hanya pemilik Bitcoin-lah yang bisa menggunakan uang tersebut, masing-masing dari pemilik Bitcoin berperan sebagai pengguna sekaligus pengatur mata uang, bukan oleh pemerintah atau lembaga tertentu.
Mata uang Bitcoin pertama diterbitkan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009. Namun setahun kemudian ia meninggalkan proyek Bitcoin tanpa banyak mengungkap siapa dirinya. Tapi pengembangan Bitcoin terus berjalan dengan munculnya pengembang-pengembang baru dalam komunitasnya, bahkan aplikasinya yang berbasis open source dapat diunduh oleh pengembang yang ingin mereview kembali barisan kode di dalamnya atau membuat sendiri aplikasi Bitcoin versi mereka.
Cara Kerja Bitcoin
Bitcoin menggunakan jaringan peer-to-peer tanpa penyimpanan terpusat, yang artinya ia dapat ditransfer ke manapun selama ada jaringan internet. Mata uang yang dimiliki oleh seseorang nantinya akan disimpan di suatu aplikasi bernama Bitcoin Wallet. Jadi, Anda tidak akan menerima uang dalam wujud fisik apapun selain berupa aplikasi di gadget Anda. Aplikasi ini harus terpasang di komputer, tablet atau smartphone penerima dan pengirim. Selanjutnya pemilik Bitcoin akan mendapatkan yang namanya Bitcoin Address yang berguna untuk menerima kiriman Bitcoin seperti layaknya alamat email. Seluruh komputer yang terhubung ke jaringan Bitcoin akan menjadi pengatur sekaligus yang memverifikasi data transaksi guna mencegah terjadinya kecurangan.
Apa Kelebihan Bitcoin?
Bitcoin mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan mata uang konvensional, antara lain
- Tanpa batas, ia dapat dikirim di dan ke mana saja di seluruh belahan dunia kapanpun.
- Biaya transfer yang relatif kecil bahkan 0.
- Resiko yang minimal, relatif lebih aman dan tidak menggunakan informasi-informasi pribadi yang bersifat penting atau rahasia.
- Netral dan transparan, Anda bahkan dapat melihat dan memverifikasi secara real-time pasokan dan ketersediaan rantai blok Bitcoin. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, tidak ada satupun lembaga yang dapat mengatur atau memanilupasi Bitcoin.
Apa Kelemahan Bitcoin?
Selain kelebihan, Bitcoin juga punya beberapa kelemahan. Misalnya:
- Masih banyak orang yang belum menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
- Total sirkulasi dan perusahaan/organisasi yang menerima Bitcoin masih relatif kecil
- Aplikasi Bitcoin masih dalam fase beta sehingga ada banyak fitur yang sedang dalam pengembangan dan belum bisa dipergunakan.
Cara Mendapatkan Bitcoin
Ada dua cara mendapatkan Bitcoin secara legal, pertama dengan cara membeli dari exchanger yang resmi. Kedua dengan mengikuti Bitcoin mining. Apabila Anda ingin yang cepat dan mudah, pilihlah metode yang pertama. Karena cara kedua membutuhkan komputer canggih yang disebut Application-Specific Integrated Circuit (ASIC) dan prosedurnya pun tidak mudah.
Bitcoin di Indonesia
Bitcoin sejak beberapa tahun silam sudah merambah Indonesia, meskipun pemanfaatannya masih sangat terbatas. Kondisi ini dipengaruhi oleh pernyataan otoritas keuangan tertinggi di tanah air, Bank Indonesia yang melarang penggunaan Bitcoin. Kajian soal bagaimana penggunaan Bitcoin di Indonesia sendiri masih terus dilakukan walaupun tampaknya butuh waktu yang cukup panjang.
Menanggapi larangan tersebut, Oscar Darmawan dari Bitcoin Indonesia, menilainya kurang tepat karena menurut mereka Bitcoin bukanlah mata uang sebagaimana yang diatur oleh undang-undang tersebut. Bitcoin lebih bersifat sebagai media transfer pada saat digunakan untuk transaksi.
Di Indonesia sendiri menurut pendiri Bitdoku Tiyo Triyanto jumlah penggunaan bitcoin terus bertumbuh setiap tahunnya.
“Jumlah peredaran bitcoin dalam satu hari di Indonesia mencapai 150-200 unit. Tahun lalu, hanya terdapat 10 unit per hari,” katanya seraya menambahkan bahwa nilai transaksi rata-rata mencapai 600 ribu Rupiah.
CEO BitX Marcus Swanepoel mengatakan bahwa ia melihat “pertumbuhan adopsi dompet bitcoin BitX yang sangat bagus di Indonesia.
Sumber: Bitcoin, Wikipedia, Bitcoin.org dan gambar header Shutterstock.