Dark
Light

Aulia Halimatussadiah dan Eksistensinya Bersama Girls In Tech Indonesia

2 mins read
January 5, 2016

Peran serta perempuan di dunia teknologi digital hingga akhir tahun 2015 memiliki peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2007 silam. Mulai dari jumlah pelatihan, komunitas hingga kompetisi yang ada, sudah banyak menelurkan pengusaha wanita yang menggunakan teknologi untuk bisnis mereka. Salah satu pelaku startup perempuan yang cukup aktif menunjukkan eksistensinya di dunia teknologi digital adalah Aulia ‘Ollie’ Halimatussadiah. Penulis buku dan juga Co-Founder Nulisbuku ini, telah menyelami dunia startup sejak tahun 2007. Hingga kini sudah banyak prestasi serta peran serta Ollie di dunia teknologi.

Kegiatan yang saat ini secara aktif dijalani oleh Ollie adalah dengan Girls In Tech Indonesia, komunitas perempuan asal Amerika serikat yang memfokuskan pengembangan potensi para entrepreneur perempuan. Di Girls In Tech Indonesia, Ollie selaku Co-Founder bersama dengan tim lainnya, kerap menggelar kegiatan postif, yang bertujuan untuk meningkatkan peluang para pengusaha perempuan di Indonesia untuk bisa bersentuhan lebih banyak dengan teknologi.

“Tahun 2011 teman saya Anantya, Founder Think.Web, mengajak saya untuk membuat Girls in Tech Indonesia sebagai bagian dari network Girls in Tech yang ada di seluruh dunia. Kami ingin lebih banyak wanita paham bahwa teknologi bisa menjadi katalis untuk kesuksesan mereka. Kami membuat meetup pertama di bulan Januari 2011 yang rutin dilakukan per 3 bulan hingga saat ini,” kata Ollie.

Potensi pengusaha perempuan Indonesia

Ollie sendiri mencatat hingga kini makin banyak minat serta peran serta kaum perempuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan di bidang teknologi. Hal tersebut terlihat dari berbagai acara, kompetisi, hingga workshop yang digelar selama ini.

“Sudah banyak improvement dari saat saya pertama kali berkiprah di dunia startup sekitar tahun 2007. Sekarang jumlah perempuan di dunia startup sudah meningkat, semakin banyak pertemuan dan workshop untuk wanita, dan semakin banyak role model dan success stories yang muncul,” ungkap Ollie.

Bersama dengan tim lainnya di Girls In Tech, Ollie secara rutin menggelar kegiatan yang bertujuan untuk memberikan peluang kepada pengusaha perempuan untuk memanfaatkan teknologi demi meningkatkan usaha mereka. Salah satu kegiatan yang baru-baru ini digelar adalah WomenWin khusus untuk entrepreneur perempuan di Indonesia.

Melalui program WomenWin bekerja sama dengan Twitter dan Appsco’s Girls In Tech Indonesia, ingin menciptakan lebih banyak success story perempuan yang menggunakan teknologi untuk perkembangan karier, bisnis, dan aktivitasnya. Diharapkan, semakin banyak role model akan menginspirasi lebih banyak perempuan untuk berkiprah di bidang teknologi.

“Semua perempuan di Girls in Tech Indonesia mempunyai drive untuk berkarya, baik melalui bisnisnya sendiri, maupun bekerja di perusahaan, juga melalui kegiatan sosial. Dan diharapkan teknologi akan menjadi alat untuk mempercepat pertumbuhan kegiatan mereka tersebut,” kata Ollie.

Meskipun demikian masih ada tantangan yang harus dihadapi oleh perempuan Indonesia terkait dengan keterlibatan mereka di dunia teknologi. Hal-hal sederhana seperti tidak percaya diri, enggan untuk mencoba, hingga batasan-batasan lainnya, menurut Ollie, merupakan tantangan yang masih terjadi di kalangan perempuan saat ini.

“Tantangan terbesar perempuan adalah diri mereka sendiri. Pola pikir dan belief system yang mereka punya bisa jadi membatasi gerak mereka di bidang teknologi. Misal, anggapan bahwa teknologi itu susah dan ribet akan membuat perempuan tidak berani mencoba. Padahal jika mereka mau mencoba, mereka akan mengerti betapa mengasikkan dan besarnya peluang di dunia teknologi,” kata Ollie.

Meluncurkan startup baru

Bicara mengenai rencana tahun 2016, Ollie yang nampaknya tidak pernah berhenti untuk menciptakan ide-ide baru berencana untuk memberi kejutan kepada publik. Masih enggan untuk menyebutkan proyek apa yang akan segera diluncurkan, Ollie hanya memberikan sedikit bocoran bahwa startup baru yang akan diluncurkan tentunya masih berbasis teknologi.

“Saya sedang membangun startup baru tetap di bidang konten dan pembangunan komunitas. Wish me luck! It’s a digital media network, tapi belum bisa cerita apa-apa dulu. Tunggu kabar dari saya selanjutnya,” tutup Ollie.

Previous Story

3 Keuntungan Menjalankan Startup Secara Bootstrapping

Next Story

Lenovo Vibe S1 Lite, Lebih Terjangkau Tapi Tanpa Kamera Depan Ganda

Latest from Blog

Don't Miss

Startup pengembang teknologi imersif Arutala memproduksi aplikasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mix Reality (MR), PC Simulator, hingga 360° Video untuk berbagai sektor bisnis

Komitmen Arutala Percepat Implementasi Teknologi Imersif untuk Bidang Edukasi

Sebelum istilah metaverse ramai dibicarakan, banyak pihak yang skeptis dengan
Jajaran founder VCGamers / VCGamers

VCGamers Dapat Pendanaan 37,3 Miliar Rupiah, Hadirkan Platform Social Commerce dan NFT untuk Game

VCGamers merupakan sebuah platform social commerce untuk pemain game. Baru-baru