Dark
Light

Bukan Sekedar Drone, Fleye Ialah Robot Terbang Pintar

1 min read
December 30, 2015

Ada perdebatan mengenai istilah drone. Industri menyebutnya UAV (atau unmanned aerial vehicles), beberapa perusahaan memanggilnya ‘spy plane‘, dan angkatan udara AS memberinya istilah remote pilot aircraft. Menurut Anda kira-kira apa lagi terminologi untuk drone pintar yang mempunyai kemampuan mirip robot, seperti kreasi startup asal Belgia ini?

Tim pengembang pimpinan CEO Laurent Eschenauer dan CTO Dimitri Arendt mencoba merealisasikan visi mereka akan drone masa depan. Memanfaatkan platform crowdfunding buat mendanai proyek tersebut, para inventor memperkenalkan Fleye. Ia dideskripsikan sebagai robot terbang pribadi sekaligus drone teraman di dunia, dan developer turut menjanjikan pengoperasian yang mengasikkan serta full otomatis.

Fleye 01

Developer betul-betul merancangnya dari nol supaya kreasi mereka bisa menyerupai robot-robot di komik fiksi ilmiah. Dan demi membuatnya tetap aman, mereka tidak mengusung konstruksi quad-copter biasa. Fleye mempunyai tubuh membulat, berdiameter kurang lebih 23-sentimeter – hampir sebesar bola sepak – dan bobot 450-gram. Bilah baling-baling yang berfungsi sebagai propeller diletakkan di bagian dalam.

Untuk menggunakan Fleye, kita sama sekali tidak memerlukan latihan khusus. Ia cuma membutuhkan dukungan app di device iOS atau Android, dan selanjutnya, Fleye bekerja penuh secara otomatis. Sang robot terbang dapat Anda jadikan perangkat buat ber-selfie – ia melesat, menjepret foto, lalu kembali ke posisi awal. Selain itu ada mode foto panorama, hover (melayang di tempat, memudahkan Anda bisa fokus pengaturan ketinggian dan sudut), serta manual.

Fleye 04

Di mode terakhir itu, kita bisa mengendalikan Fleye secara langsung, lewat gamepad virtual atau dengan memasangkan controller Bluetooth. Tak hanya merekam video (di resolusi 1080p 30fps) dan mengambil foto (lewat kamera Omnivision 5640 5-Mp berlensa 160° FOV), Anda dapat menggunakan Fleye untuk live streaming. Melalui prinsip open platform, Eschenauer dan rekan-rekan berharap, developer third-party terdorong buat mengembangkan app lain – misalnya untuk keperluan sinematik, pelacakan, ataupun game.

Demi memastikan Fleye bekerja dengan pintar, tim membenamkan prosesor ARM A9 800Mhz, dipadu GPU pendukung OpenGL dan OpenCL, memori RAM antara 512MB atau 1GB, serta ditopang platform Yocto Linux. Sensor-sensornya meliputi accelerometer, gyroscope, magnetometer, sonar, kamera ‘optical flow tracking‘, ditambah sistem GPS.

Fleye sudah bisa dipesan di Kickstarter. Khusus di periode pengumpulan dana, Anda dapat memilikinya seharga € 100 atau kisaran US$ 110. Proses pengiriman rencananya akan dilakukan bulan April 2016.

Alasan mengapa tidak perlu mencari investor / Shutterstock
Previous Story

Sejumlah Alasan Mengapa Startup Anda Tidak Perlu Mencari Investor

Di tahun 2016 OJK siap tertibkan modal ventura / Shutterstock
Next Story

OJK Akan Tertibkan Modal Ventura Tahun 2016

Latest from Blog

Don't Miss

Drone-DJI-Mini-4-Pro-5

DJI Mini 4 Pro Dijual Mulai Rp12 Jutaan di Indonesia, Drone Kecil Berfitur Komplet

Erajaya Active Lifestyle mengadakan acara DJI Events Creator Club di
DJI Air 3 Indonesia

Drone DJI Air 3 Resmi Masuk Indonesia, Pre-order Sudah Dibuka

Sebagai salah satu brand pimpinan di dunia drone, DJI memang