Dark
Light

Outmind Space Rintis Marketplace Co-Working Space

1 min read
December 28, 2015
Outmind Space sediakan marketplace untuk co-working space / Shutterstock

Salah satu efek domino dari booming-nya startup dan freelancer adalah munculnya bisnis co-working space. Menyediakan tempat kerja dan kantor bagi penggiat startup, co-working space menjadi salah satu solusi bagi mahalnya sewa kantor atau bangunan. Melihat fenomena ini, Outmind Space, berusaha mengambil peluang dengan menerapkan konsep Airbnb di segmen co-working space.

Fariz Rizaldy, salah satu orang yang di balik Outmind Space, kepada DailySocial bercerita bahwa konsep utama yang diusung Outmind Space adalah berperan sebagai marketplace yang menghubungkan para pemilik co-working space dengan para pekerja kreatif dan penggiat startup.

Layanan yang rencananya baru meluncurkan versi beta pada awal Januari 2016 ini masih fokus pada membangun image dan mengedukasi masyarakat mengenai apa itu Outmind Space, sekaligus mempopulerkan co-working space.

Fariz menilai co-working space bisa menjadi salah satu tempat paling baik untuk mengembangkan ide startup. Selain lingkungannya yang memang dihuni para penggiat startup, co-working space memungkinkan adanya kegiatan seperti menjalin jaringan dan saling bertukar ide. Pada intinya co-working space bisa menjadi sarana berkembang bagi startup.

Sebagai startup yang baru saja memulai petualangannya di segmen marketplace co-working space, Fariz berujar Outmind Space menargetkan Bandung sebagai fokus awal. Iklim startup dan banyaknya startup di Bandung disebut Fariz menjadi salah satu alasannya. Terlebih belum ada wacana larangan virtual office seperti yang beredar di Jakarta beberapa waktu lalu.

“Target kami fokus ke daerah Bandung terlebih dahulu, saya rasa pemerintah Bandung belum ada surat edaran untuk melarang co-working space,” ungkap Fariz.

Isu regulasi pelarangan virtual office bisa menjadi salah satu batu sandungan bisnis yang dirintis Outmind Space, karena berbenturan langsung dengan segmen co-working space yang sedang digelutinya. Meski demikian Fariz tetap optimis pemerintah sekarang mendukung startup sebagai salah satu penggerak ekonomi kreatif di Indonesia.

Previous Story

Berdasarkan Info di Steam, Rise of the Tomb Raider Akan Tiba di PC Bulan Januari 2016

Next Story

JmGO View Adalah Proyektor Android Berdesain Paling Menawan

Latest from Blog

Don't Miss

Vanessa Hendriadi of GoWork is chasing her passion for connecting people: Women in Tech

Vanessa Hendriadi wanted to do more than work in her

Greenhouse won funding, prepared new services and planned to expand

Greenhouse Co-working space receives funding worth SG$3.8 million, equivalent to