Tak berselang lama setelah Dropbox mengumumkan penutupan aplikasi Mailbox dan Carousel, Facebook melakukan langkah serupa dengan menghapus sejumlah aplikasinya dari App Store dan menutup divisi yang menciptakannya, Creative Labs.
Creative Labs adalah sebuah divisi yang ditujukan untuk mendorong kreativitas pegawai lewat proyek-proyek aplikasi mobile yang kreatif. Setidaknya ada beberapa aplikasi yang lahir dari divisi ini, antara alin Slingshot, Rooms, Riff, dan Paper. Dikutip dari Cnet, setidaknya ada tiga aplikasi yang ditarik dari toko aplikasi iOS, App Store, antara lain Slingshot, Rooms dan Riff. Sebagaimana juga diamini oleh juru bicara Facebook.
Ketiga aplikasi tersebut sejatinya dibangun dengan misi yang jelas, salah satunya adalah untuk menutup ruang gerak kompetitor dan beberapa ditujukan untuk menemukan inisiatif yang menggebrak. Slingshot misalnya dicanangkan untuk menjegal Snapchat. Selama berkiprah, Slingshot dianggap punya kans sehingga timnya pun berkembang menjadi 10 orang. Namun popularitas Slingshot dinilai kian redup dan gagal memberi perlawanan kepada Snapchat. Situasi inilah yang ditengarai melatar-belakangi penghapusan aplikasi. Rooms dan Riff kurang lebih menghadapi situasi yang hampir sama.
Mulai hari ini Slingshot tidak dapat ditemukan di Play Store ataupun App Store. Namun pengguna yang sudah mengunduh aplikasi masih dapat menggunakan layanan seperti biasa, tapi entah sampai kapan. Rooms sendiri dijadwalkan tutup pada 23 Desember nanti.
Penutupan aplikasi yang baru saja dilakukan oleh Facebook ini bukanlah kali pertama terjadi. Sebelumnya Facebook juga pernah menutup aplikasi Poke dan Camera karena alasan yang nyaris sama. Walau begitu, sebagai sebuah perusahaan raksasa, Facebook mempunyai ruang gerak yang leluasa untuk melakukan trial dan error sesukanya. Bahkan setelah inipun mereka mengatakan ingin terus melakukan eksperimen aplikasi-aplikasi baru dan mendukung ide-ide kreatif guna menemukan fitur tambahan untuk aplikasi mereka lainnya.
Sumber gambar header Theweatherspace.