Di saat produsen jam tangan asal Swiss berlomba-lomba memberikan penawaran smartwatch Android Wear-nya masing-masing, Swatch malah tenang-tenang saja. Kita sebenarnya tidak perlu terlalu heran karena Swatch memang sudah sangat berbeda dari akarnya. Lihat saja desain jam tangannya.
Namun hal itu bukan berarti Swatch benar-benar mengabaikan pasar smartwatch begitu saja. Bulan Februari kemarin, mereka sempat merilis Swatch Touch Zero One yang ditujukan secara khusus buat penggemar voli pantai. Kini mereka kembali memperkenalkan smartwatch dengan ide yang jauh lebih sederhana lagi, yaitu pembayaran elektronik.
Dinamai Swatch Bellamy, smartwatch ini cuma punya satu fungsi, yaitu melangsungkan pembayaran elektronik. Karena fungsinya terbatas pada itu saja, saya pun agak ragu menyebutnya sebagai sebuah smartwatch. Terlepas dari itu, sampai sekarang memang belum ada arloji tradisional yang dibekali fitur serupa.
Seperti yang kita tahu, pembayaran elektronik memerlukan mitra yang berpengalaman di bidangnya. Dalam kasus ini, Swatch memilih untuk bermitra langsung dengan Visa, yang berarti semua pemilik kartu Visa bisa melangsungkan pembayaran dengan menempelkan arlojinya ke mesin khusus. Bellamy bisa digunakan di negara mana saja asalkan mesin yang mendukung tersedia.
NFC sudah pasti menjadi komponen utama Bellamy. Tapi uniknya, ia sama sekali tak dibekali Wi-Fi maupun Bluetooth. Hal ini ternyata berkaitan dengan faktor keamanan; Swatch rupanya tidak mau ada celah berbahaya sedikitpun pada Bellamy yang disebabkan oleh koneksi dengan jaringan cloud.
Swatch juga memastikan bahwa komponen NFC ini sama sekali tak mengonsumsi energi untuk bekerja. Dengan demikian, daya tahan baterai Bellamy pun tidak berbeda dari jam tangan Swatch pada umumnya.
Swatch pertama kali mengumumkan Bellamy di Tiongkok pada bulan Oktober kemarin. Pada saat itu harga yang diumumkan adalah ¥580 atau sekitar Rp 1,25 juta. Swatch Bellamy rencananya juga bakal dipasarkan di AS, Swiss dan Brasil mulai awal tahun depan. Belum ada keterangan apakah ia bakal menyusul ke kawasan lainnya.
Nama Bellamy sendiri dipilih sebagai bentuk apresiasi terhadap seorang novelis bernama Edward Bellamy yang pernah mengisahkan dunia utopia dimana uang tunai telah digantikan oleh kartu kredit/debit. Entah dari mana beliau mendapat idenya, mengingat novel tersebut dirilis di tahun 1888.