Seperti operator lain, XL terus berupaya memantapkan pijakan mereka di kancah kompetisi standardisasi 4G LTE Indonesia. Persaingan sempat memanas lantaran sejumlah rival mulai mengusung teknologi LTE-Advanced yang turut ditopang fitur carrier aggregation. XL memang tak mau kalah mengusung titel ‘advanced‘, tapi ada sedikit kejutan dalam eksekusi mereka.
XL menunjukkan bahwa mereka mempunyai gambaran ke mana selanjutnya pengembangan jaringan mobile akan diarahkan. Salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar nusantara itu tak ragu melakukan uji coba penerapan teknologi baru, dinamai LTE-A License Assisted Access, hasil kolaborasi bersama perusahaan telekomunikasi Swedia, Ericsson. Tentu saja premisnya terdengar sangat familier: memastikan internet super-cepat dan stabil, menjadi sarana akses handal ke berbagai jenis layanan data. Dan faktor pemicunya ternyata ialah video.
Dalam sesi kata sambutannya, chief service management officer Yessie D. Yosetya mengungkapkan bahwa dari seluruh pelanggan XL, 40 persen khalayak menggunakan handset buat streaming video. Mereka memprediksi jumlah pemakaian akan terus naik, dan tim masih berusaha mengoptimalkan desain jaringan, parameter, transportasi konten, hingga menyempurnakan core network. Lalu apa hubungannya dengan LAA?
License Assisted Access adalah perluasan LTE-Advanced, menggabungkan frekuensi yang umumnya dimiliki oleh operator yaitu licensed band 900MHz, 1800MHz, 2100MHz dengan frekuensi ‘tidak terlisensi’ di 5GHz – biasa digunakan Wi-Fi. Tujuannya ialah mendongkrak kecepatan setinggi mungkin, mencapai 300Mbps dan meningkatkan kapasitas LTE dari 150Mbps ke 300Mbps. Intinya, bandwith jadi lebih besar dan meminimalisir saturasi.
Teknologi tersebut pada dasarnya tergolong sangat baru dalam standard 3GPP. Demonstrasi yang dilangsungkan XL minggu kemarin bertujuan untuk persiapan secara menyeluruh: sisi teknis, regulasi, terminal, serta aplikasi. XL menuturkan, mereka berada di tahap ‘pendalaman seluruh aspek, demi mengadopsi LAA’ serta menunggu izin dari pemerintah. XL juga sedang mempertimbangkan ketersedian BTS, contohnya unit Ericsson RBS 6402 di sesi demo itu.
Keuntungan langsung yang konsumen dapatkan dari LAA adalah koneksi lebih cepat, stabil dan seamless. Rahmadi Mulyohartanto selaku head of network planning menjelaskan, 4G belum hadir menyeluruh di Indonesia. Di wilayah-wilayah tertentu, ada kalanya 3G masih sangat diandalkan. Peralihan dari 4G ke 3G tersebut harus mulus tanpa terputus. Termasuk sewaktu Anda masuk-keluar ruangan, atau tiba di area padat.
Rahmadi menyebutkan, LTE-Advanced License Assisted Access akan sangat berguna saat disuguhkan di pusat-pusat perbelanjaan hingga konser musik, apalagi tren streaming video kini sedang naik daun. Ia memungkinkan penambahan kapasitas jaringan, sehingga konsumen dapat menikmati app favorit lebih puas walaupun kondisinya sangat ramai. Base transceiver station juga mesti ditempatkan seksama di satu kawasan, secara ‘cluster‘.
BTS 4G XL nantinya bisa memanfaatkan spektrum licensed 1800MHz ditambah unlicensed 5GHz. Karena daya pancar LAA menyerupai Wi-Fi, cakupan tambahan kecepatannya hanya dimaksimalkan buat area hotspot saja, lalu wilayah yang lebih besar akan dilayani 1800MHz. Lewat demo singkat, tim XL dan Ericsson menunjukkan bagaimana LTE-A LAA sanggup menyesuaikan diri, tidak menginterupsi koneksi di sekitarnya, serta tidak mengonsumsi seluruh bandwith.
XL mengklaim infrastruktur mereka 4G LTE mereka sudah siap, termasuk penggunaan carrier aggregation. Mereka juga membangun topologi jaringan dengan menyelaraskan transimi laju dan core network. Di press release, XL menjabarkan, “Penggelaran LTE-A harus dilakukan dengan sinkronisasi kesiapan terminal/handset pendukung di pasar, dan tentunya didahului oleh pengoptimuman spektrum XL (dari 10MHz ke 15MHz, kemudian menjadi 20MHz).”
LTE-Advanced License Assisted Access XL akan dimplementasikan lewat beberapa tahap. Ericsson RBS 6402 kabarnya baru akan tersaji komersial di triwulan pertama tahun depan. Kemudian, terminal untuk pelanggan baru serta device yang kompatibel rencananya segera menyusul di pertengahan 2016.
4G LTE XL sudah tiba di kota Medan, Bogor, Yogyakarta, Mataram, Denpasar dan Surabaya. Pada bulan November 2015, mereka akan meluncurkan layanan internet cepat di Bandung, kemudian menyusul di Jakarta sebelum akhir tahun. Sejauh ini, jaringan didukung oleh sekitar 2.500 unit BTS 4G.