“Drone lagi, drone lagi,” mungkin begitu kira-kira komentar para pembaca setia TRL dalam beberapa bulan terakhir. Tapi apa boleh buat, drone memang sedang naik daun, dan produsennya pun makin hari makin bertambah.
Bicara soal drone, kita tidak mungkin bisa melupakan nama DJI. Perusahaan yang bermarkas di kota Shenzhen, Tiongkok, ini dikenal akan lini drone Phantom-nya yang banyak menorehkan prestasi.
Selang beberapa tahun setelah generasi pertama DJI Phantom diluncurkan, drone ini telah berevolusi menjadi sebuah perangkat wajib para penggiat aerial videography. Tentunya harus ada alasan di balik kesuksesan lini DJI Phantom, dan dalam kasus DJI Phantom 2 Vision+, salah satu aspek yang memenangkan hati konsumen adalah gimbal 3-axis-nya yang mampu meredam guncangan secara efektif saat perekaman video berlangsung.
Info menarik: DJI Inspire 1, Robot Terbang Dengan Desain Futuristik Berbekal Kamera 4K
Menyusul kesuksesan Phantom 2, DJI Phantom 3 pun dirilis. Ada dua varian yang diperkenalkan, yakni Phantom 3 Professional dan Phantom 3 Advanced. Keduanya telah dilengkapi sistem navigasi baru yang lebih canggih.
Penguncian posisi DJI Phantom 3 kini lebih akurat berkat kombinasi GPS dan GLONASS. Saat berada di dalam ruangan dimana sinyal GPS tidak terjangkau, Phantom 3 akan mengaktifkan teknologi Vision Positioning, memanfaatkan sensor ultrasonik sehingga ia dapat terbang rendah di atas lantai.
DJI Phantom 3 kini juga lebih ramah terhadap pengguna baru. Berkat fitur auto-takeoff, pengguna bisa menerbangkan Phantom 3 pada ketinggian yang sudah ditetapkan hanya dengan satu tombol pada aplikasi pendampingnya. Selanjutnya, Phantom 3 bebas Anda ajak bermanuver.
Fitur auto-return home memungkinkan Phantom 3 untuk mengingat lokasi lepas landasnya via GPS. Dengan demikian, di mana pun Phantom 3 berada, Anda bisa memanggilnya kembali ke posisi semula hanya dengan satu tombol.
Saat baterainya mau habis dan koneksi Phantom 3 dengan remote control-nya tiba-tiba terputus, fitur failsafe akan otomatis aktif; Phantom 3 akan kembali ke posisi awal dengan sendirinya dan segera mendarat sebelum ia kehabisan tenaga.
Info menarik: Seperti Transformers, Drone SkyProwler Bisa Berubah Bentuk di Udara
Remote control DJI Phantom 3 juga telah mendapatkan sejumlah peningkatan. Terdapat mount khusus untuk memasangkan smartphone atau tablet di atasnya. Transmisi sinyalnya kini mencapai 2 km, dan yang paling mencengangkan, Phantom 3 bisa meneruskan video beresolusi 720p ke smartphone atau tablet secara real-time dari jarak sejauh ini.
Pun demikian, pembaharuan terbesar yang dibawa DJI Phantom 3 adalah kualitas videonya. Gimbal 3-axis-nya masih sama, akan tetapi kamera yang menancap di Phantom 3 Professional dapat merekam dalam resolusi 4K 30 fps – kamera Phantom 3 Advanced hanya bisa merekam video 1080p 60 fps.
Kamera milik kedua varian Phantom 3 ini memakai sensor 1/2,3 inci buatan Sony, dengan resolusi pengambilan gambar sebesar 12 megapixel. Kamera baru ini didampingi oleh lensa 20 mm, f/2.8, dengan sudut pandang selebar 94º.
DJI telah menanamkan sejumlah sensor pada baterai berdaya 4.480 mAh milik Phantom 3. Dengan bantuan sensor tersebut, pengguna bisa memonitor status baterai secara real-time. Daya tahan baterainya diklaim mencapai waktu 23 menit, dan Phantom 3 Professional disertai dengan charger khusus yang dapat mengisi ulang baterai secara lebih cepat.
DJI Phantom 3 rencananya akan segera dipasarkan dalam beberapa minggu ke depan. Varian Professional-nya yang mengemas kamera 4K dibanderol senilai $1.259, sedangkan varian Advanced-nya akan dijual seharga $999.
Sumber: DJI dan Digital Trends.