Pemanfaatan robot di bidang medis terutama untuk proses bedah diambil untuk mengatasi keterbatasan metode standard serta meningkatkan performa dokter saat melakukan operasi terbuka. Walaupun sudah lama ada, wilayah ini kabarnya akan didalami lagi oleh kolaborasi raksasa internet Google bersama perusahaan kesehatan Johnson & Johnson.
Lebih dari satu abad berkecimpung di penyediaan produk farmasi dan perangkat kedokteran, Johnson & Johnson mengumumkan bahwa mereka dan tim Life Sciences Google setuju bekerjasama untuk membuat lompatan selanjunya dalam pengembangan robot bedah. Mereka berniat menciptakan platform operasi inovatif, lengkap dengan kecanggihan dan ‘IP’ baru. Tujuannya, mengintegrasi teknologi modern ke meja bedah demi menyajikan upaya kesehatan terbaik.
Operasi dengan bantuan robot biasanya digunakan untuk jenis khusus, dimaksudkan supaya dokter mendapatkan kendali, akses, dan keakuratan tinggi; serta meminimalisir trauma dan bekas luka. Berkatnya, proses penyembuhan paska-bedah menjadi lebih cepat. Google dan Johnson & Johnson tak cuma mencoba menyuguhkan teknologi mutakhir, tapi juga memberikan teknik imaging dan analisis data lengkap.
Life Sciences sendiri bertanggung jawab dalam peracikan sensor. Teknologi inovatif mereka mampu membaca menembus pembuluh darah, sistem syaraf, hingga pertumbuhan tumor – sembari memperlihatkan informasi relevan mengenai bedah di waktu yang tepat. Info tersebut ditampilkan langsung via interface ‘overlay‘. Artinya, dokter tak perlu lagi melihat beberapa layar terpisah buat mengakses data.
Info menarik: Budgee Ialah Robot Asisten Anda Saat Berbelanja
Baik Google dan Johnson & Johnson belum mengungkap lebih rinci seperti apa bentuk robot bedah tersebut. Namun dari data di atas, beberapa hal bisa kita tebak. Pertama mengenai interface overlay, istilah ini langsung mengingatkan saya pada sistem HUD (head-up display), boleh jadi mirip atau mengadopsi teknologi augmented-reality Glass.
Kedua, Anda tak perlu cemas soal prosedur pembedahan di masa depan, di mana lengan robot yang dingin akan menyentuh dan menahan tubuh Anda saat pengangkatan usus buntu. Ia tidak bekerja otomatis, semuanya masih dikendalikan dokter.
“Kolaborasi dengan Google adalah langkah penting dalam komitmen kami memajukan teknik pembedahan, dan kami mentargetkan untuk mengusung ilmu pengetahuan terbaik di tangan ahli kedokteran di seluruh dunia,” jelas chairman Gary Pruden di press release.
Tidak ada detail apa-apa mengenai jumlah uang, tapi transaksi dijadwalkan akan beres pada triwulan kedua 2015.
Sumber: JnJ.com. Via The Next Web. Gambar header: Shutterstock.