Dark
Light

Layanan Jual Beli Barang Virtual Kini Terbuka Untuk Semua Game Steam

1 min read
February 11, 2015

Team Fortress 2 berjasa mengubah Valve dan Steam dengan beberapa cara. Ia adalah salah satu pencetus game free-to-play Valve, serta mengenalkan transaksi item dalam permainan. Ada ribuan barang virtual ditransaksikan di sana, dan sejak April 2011, Valve tak segan-segan mengeluarkan US$ 57 juta demi mereka yang berpartisipasi dalam Steam Workshop.

Itu berarti bahkan tanpa menggarap permainan baru, ekonomi sudah berputar dengan sendirinya dalam ekosistem Steam. Dan Valve tampaknya mempunyai niatan untuk mengekspansi layanan tersebut. Melalui add-on dalam update Steamworks, developer sekaligus perusahaan spesialis distribusi digital itu merilis versi beta The Steam Inventory Service, yang ditujukan bagi developer dan user-user kreatif.

The Steam Inventory Service membuka kesempatan untuk para pencipta game mengakses sisi ekonomi perdagangan item virtual. Intinya, pencipta item (akrab disebut hat karena awalnya hadir dalam bentuk topi) kini bisa ‘mendistribusikan’ barang mereka lebih luas. Lalu apa gunanya bagi gamer biasa? Bayangkan, ketika mendapatkan satu item yang tidak disukai berkat achievement, Anda boleh menjualnya ke user lain.

Sistem ini sudah ada dalam Dota 2, Team Fortress 2 dan Counter-Strike: Global Offensive. Tapi berkat The Steam Inventory Service, developer-developer selain Valve diperbolehkan memanfaatkannya. Studio-studio game berpeluang besar untuk menambahkan nilai dalam permainan mereka. Contohnya, mainkan judul A selama 100 jam dan dapatkan item B sebagai buah dari dedikasi Anda.

 

Info menarik: Tahun Baru, Steam Cetak Rekor Baru Pula

 

“Dengan adanya layanan tersebut, sebuah permainan akan mudah menyuguhkan barang ke konsumen mereka berdasarkan situasi, tindakan atau jumlah waktu bermain,” tulis Valve di website Steam. “Item-item ini dapat ditandai sebagai barang yang bisa dijual atau ditukar via Steam Marketplace. Developer juga juga diperbolehkan mengkonfigurasi resep kombinasi pembuatan item agar lebih langka, unik, dan berharga.”

Valve tidak meminta bayaran apa-apa. Layanan tersebut tersaji gratis, termasuk fitur achievement, cloud save, authentication, laporan kerusakan, matchmaking, leaderboard hingga DLC. Namun tentu ia berpotensi disalahgunakan. Bisa saja developer menciptakan satu permainan cuma untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya. Jika itu terjadi, bagaimana Valve menanganinya?

Saat artikel ini ditulis, belum ada studio yang dilaporkan turut ambil bagian dalam The Steam Inventory Service.

Berbicara soal Steam, program diskon Mystery Midweek sedang berlangsung, berakhir tanggal 13 Februari 2015 besok.

Sumber: Steam. Gambar header: Steam.

Previous Story

Jualan di Grup Facebook Kini Makin Mudah Berkat Fitur Baru ini

Next Story

Gorilla Glass Generasi Selanjutnya Akan Setangguh Safir?

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan
Dota 2 10th anniversary

Rayakan 10 Tahun, Dota 2 Rilis Seri Kosmetik Ikonik Sepanjang Sejarah

Setelah dinantikan sekian lama, Dota 2 akhirnya merilis update untuk