Di tahun 2006, Tesla Motors menggebrak dunia lewat Roadster, mobil sport bertenaga listrik yang mampu menempuh jarak hingga 320 km dalam satu kali charge.
Hampir sepuluh tahun berlalu, mobil listrik kini menjadi topik hangat dalam industri otomotif dimana pabrikan-pabrikan mobil ternama saling berlomba menciptakan mobil listrik versinya sendiri.
Tidak terkecuali dengan Chevrolet. Pabrikan mobil asal Amerika Serikat yang berada di bawah naungan General Motors ini ingin membuktikan bahwa bukan hanya Tesla yang bisa memproduksi mobil listrik berkualitas. Dalam ajang North American International Auto Show 2015 yang sedang dihelat di Detroit, Chevrolet memperkenalkan Bolt EV, sebuah mobil konsep bertenaga listrik dengan harga yang cukup terjangkau.
Sama halnya dengan di industri lain, teknologi baru di dunia otomotif juga harus ditebus dengan harga yang mahal. Motor listrik sendiri sebenarnya bukan sesuatu yang baru, akan tetapi selama ini belum ditemukan formulasi yang pas antara jarak tempuh dan harga mobil yang ditawarkan sehingga konsumen dari kalangan menengah ke bawah juga bisa menikmatinya.
Ambil Tesla Model S sebagai contoh. Salah satu mobil listrik terpopuler ini dibanderol mulai dari $69.900, atau setara Rp 883 juta – jelas bukan sesuatu yang murah. Sebagai perbandingan, Bolt EV rencananya akan dipasarkan dengan harga mulai $30.000 (Rp 379 juta), setara dengan harga dua unit Honda Mobilio.
Info Menarik: Audi Virtual Cockpit Gabungkan Konsep Tradisional dan Modern
Harga jual yang terjangkau ini bukan berarti Bolt EV tidak dibekali teknologi-teknologi mutakhir seperti yang dimiliki Tesla Model S. Selain dibekali motor listrik yang mampu menempuh jarak hingga 320 km, Bolt EV juga dirancang untuk mendukung teknologi DC fast charging guna mempercepat proses pengisian ulang baterai.
Lebih lanjut, Chevrolet juga menerapkan konsep baru dalam mendesain Bolt EV, dimana proporsi bodinya yang tidak umum berujung pada ruang kabin yang terasa amat lega. Penggunaan material berbobot ringan seperti aluminium, serat karbon dan magnesium dipercaya dapat meningkatkan jarak tempuh sekaligus aerodinamika mobil itu sendiri.
Menilik ke dalam kabinnya, aura futuristis juga tampak lewat layar sentuh 10-inci yang menghiasi bagian tengah dashbord-nya. Chevrolet sendiri menjelaskan bahwa Bolt EV sudah siap mengakomodasi potensi perangkat mobile seperti smartphone untuk berkomunikasi dengan sistem hiburan dan pengoperasian dalam kabin ini.
Info menarik: Samsung Galaxy A7, Varian Tertinggi A Series Resmi Diumumkan
Pemilik Bolt EV nantinya dapat menggunakan smartphone sebagai pengganti kunci mobil. Fitur lain yang tidak kalah menarik adalah sistem parkir otomatis dimana pengemudi hanya perlu menginstruksikan Bolt EV untuk mencari lahan parkir kosong, lalu memanggilnya kembali via aplikasi Bolt Connect EV di smartphone.
Belum ada konfirmasi terkait produksi massal dari Bolt EV, namun kami mengira mobil ini akan hadir tahun depan mengingat mayoritas mobil konsep mulai diproduksi setahun setelah mereka pertama kali dipamerkan. Jika Anda berencana untuk membeli mobil baru tahun depan, tidak ada salahnya menunggu kabar dari Chevrolet Bolt EV.
nunggu mobil listrik google aja deh