Tepatnya tiga tahun yang lalu, MakerBot merilis Replicator, salah satu 3D printer kelas rumahan pertama yang amat populer. Saya sendiri masih ingat betapa girangnya hati saya saat itu selagi membayangkan barang-barang apa saja yang bisa saya ciptakan bersamanya.
Di balik kegirangan tersebut, selalu ada rasa skeptis yang sedang berada pada tombol ON. Hati kecil saya bertanya, “Selain untuk memenuhi hobi, apa lagi fungsi dari 3D printer?”
Food printing adalah salah satu dari sekian banyak potensi 3D printer yang saya lupakan pada saat itu. Dan kini 3D Systems tengah mengembangkan 3D chocolate printer alias mesin pencetak cokelat bersama salah satu pabrik cokelat paling ternama asal Amerika Serikat, Hershey.
Dinamai CocoJet, mesin ini mampu menciptakan cokelat yang siap dimakan dalam berbagai desain yang unik, tergantung imajinasi penggunanya. Prinsip kerjanya sebenarnya tidak jauh berbeda dari 3D printer lain, hanya saja perbedaan yang paling mencolok dari CocoJet adalah bahan (atau bisa Anda bilang tinta) yang digunakan untuk mencetak, yaitu cokelat berjenis dark, white dan milk.
Info menarik: Statistik Internet Indonesia Melonjak dalam Laporan Terbaru Akamai
CocoJet sendiri pertama menjalani debutnya di ajang Hershey’s Chocolate World pada tanggal 19 Desember 2014 kemarin. Kolaborasi dengan Hershey ini diharapkan dapat membuahkan ide-ide baru terkait pengaplikasiannya di kelas konsumen paling awam.
Untuk saat ini, belum ada kabar mengenai kapan dan berapa harga yang akan ditawarkan untuk satu unit CocoJet, mengingat perangkat ini masih dalam wujud prototype. Selagi menunggu pabrik cokelat mini ini datang, mari menyimak aksinya terlebih dahulu dalam video berikut.
Sumber: 3D Systems dan Wired.