Dark
Light

Robot Karet Ini Bisa Tetap Hidup Bahkan Setelah Digilas dan Dibakar

1 min read
September 12, 2014

Satu dari banyak faktor mengapa dunia robotik begitu menarik adalah karena ketiadaan standar dan batasan ideal seperti apa robot harus dibuat. Ada dua alasan robot diciptakan: untuk membantu manusia atau sebagai fungsi eksperimen serta riset. Setelah robot origami, tim ilmuwan Universitas Harvard lagi-lagi memamerkan robot berkemampuan mencengangkan.

Kali ini Michael Tolley dan timnya yang menjadi sorotan. Sang ilmuwan postdoctoral associate Harvard Microrobotics Laboratory berhasil menciptakan robot tanpa kerangka keras. Dari atas, bentuknya menyerupai huruf X dengan ukuran panjang 65 sentimeter, namun saat bergerak ia mungkin mengingatkan kita pada siput tanpa cangkang atau cacing tanah ‘kepanasan’.

Berbicara tentang panas, ada kemampuan canggih yang tersimpan dalam robot karet Tolley. Bahkan setelah dibakar dan digilas mobil, robot tetap bergerak seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Dalam uji coba terpisah, sang robot karet dapat melewati badai salju tanpa masalah, padahal suhu anjlok hingga -9 derajat Celcius. Ia juga anti-air dan anti-zat asam.

 

Info menarik: Tim Universitas Harvard Berhasil Membuat Robot Origami Pertama di Dunia

 

Rubber Robot 04

Tidak seperti robot biasa yang menggunakan kaki atau roda, robot buatan tim Michael Tolley tersebut mengusung pergerakan penumatic dari sistem kompresi udara bertenaga listrik. Baterai terletak di bagian punggungnya dan dapat mentenagai sang robot karet selama dua jam. Dalam versi prototype ini komponen listriknya masih terekspos, sehingga tes hanya diaplikasikan pada bagian tubuh saja.

Lalu untuk apa ia dibuat? Robot bertubuh lunak bukanlah hal baru. Cecilia Laschi dari Sant’Anna School of Advanced Studies Pisa, Italia, telah lebih dulu mengembangkan robot mirip gurita untuk menjelajahi dasar laut. Karena bertubuh lembut, ia dapat lebih kuat menahan tekanan air dibandingkan robot ber-exoskeleton solid.

Robot karet Michel Tolley sendiri dikhususkan untuk misi-misi pencarian dan penyelamatan. Lalu badan yang fleksibel tanpa ruas memungkinkannya lebih mudah melewati ruang sempit, ditambah ketahanan tinggi dalam kondisi ekstrim, robot ini memang sangat menjanjikan. Anda bisa menyimak bagaimana sang robot beraksi dalam video di bawah.

 

Info menarik: Robot Printer Buatan Fuji Xerox Mampu Kirimkan Dokumen Langsung ke Tangan Anda

 

Selanjutnya, Tolley dan rekan-rekan berencana untuk meningkatkan kecepatan dan kelincahan robot karet tersebut. Sebagai tambahan, tim ilmuwan akan mencoba menambahkan kaki, dan memprogramnya agar dapat merespon penghalang atau menavagasi ke arah tujuan. Tolley dan tim berharap, desain yang mereka usung bisa menjadi batu lompatan robot-robot fleksibel generasi selanjutnya berkemampuan lebih canggih, seperti melompat, merayap atau ‘menggenggam’ objek tertentu.

Seperti Samuel Felton sang pencipta robot origami, Michael Tolley juga sangat tertarik pada konsep rancangan robot self-folding dan ‘printable‘. Jika tertarik, Anda bisa mempelajarinya lebih jauh dengan mengunjungi situs milik Tolley.

Rubber Robot 02

Sumber: New Scientist.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Viber Teranyar Akhirnya Hadirkan Fitur Panggilan Video ke Perangkat iOS, Android, PC dan Mac

Next Story

Platform Belajar Online Quipper School Kini Tersedia di Indonesia

Latest from Blog

Don't Miss

Elon Musk Pamerkan “Optimus”, Robot Pintar Serbaguna Tesla Seharga Rp300 Juta

Di ajang Tesla AI Day 2022, Tesla baru saja unjuk

Amazon Astro Adalah Robot Rumahan dengan Integrasi Alexa

Amazon resmi jadi produsen robot. Bersamaan dengan sejumlah produk lain,