Aktifnya pebelanja online di Indonesia membuat salah satu layanan e-commerce enabler aCommerce baru-baru ini merilis sebuah studi yang mempelajari tentang bagaimana bulan puasa, yang baru saja berlalu, dapat mempengaruhi perilaku belanja masyarakat Indonesia. Beberapa kajian di dalamnya menjelaskan seperti barang apa saja yang paling banyak dicari, kapan waktu yang tepat berbelanja, hingga seberapa banyak mereka berbelanja selama bulan puasa.
Dalam riset yang dihimpun sepanjang bulan Ramadhan 2014 (7-20 Juni dan 28 Juni-11 Juli), aCommerce mengambil sampel data melalui lima layanan klien yang memiliki lima ragam produk, yaitu produk kecantikan, pakaian muslim, umum, olahraga, dan fashion. Dari data yang diperoleh, kunjungan ke situs-situse-commerce tidak banyak mengalami perubahan, tetapi waktu berbelanja justru berubah menjadi lebih awal.
Dalam riset dikatakan bahwa tingkat kunjungan ke berbagai situs e-commercemeningkat sebesar 400% pada pukul empat dini hari dan terjadi peningkatan hingga tujuh kali lipat pada pemesanan di kategori pakaian muslim. Untuk kategori olahraga, kunjungan meningkat hingga 189% lebih besar, sementara penjualan meningkat hingga 26% pada periode waktu yang sama. Mayoritas peningkatan penjualan kategori olahraga datang dari penjualan sepatu.
Ketimbang makan di saat jam makan siang, pebelanja yang menjalankan ibadah puasa justru memanfaatkan waktu luangnya untuk mengakses situs e-commerce. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan kunjungan di situs e-commerce saat jam 11 siang yang meningkat 12% dari biasanya. Titik terendah kunjungan terjadi di sekitar waktu jam tutup kantor dengan tingkat penurunan sebesar 19%.
Aktivitas berbelanja tetap tinggi di antara pukul 11 hingga 2 siang. Meskipun begitu, kebiasaan berbelanja di malam hari justru bergeser ke waktu dini hari yang berbarengan dengan santap sahur masyarakat muslim Indonesia. Transaksi pakaian muslim sendiri meningkat hingga 96% dengan keuntungan yang didapat melonjak 84% sejak awal bulan Ramadhan.
Dalam laporannya, aCommerce juga mencatat peningkatan kisaran nominal yang dikeluarkan oleh para pelanggan selama bulan Ramadhan. aCommerce mencatat pembelanjaan rata-rata keranjang pembelian meningkat sebesar 67% atau jika dinominalkan mencapai $10,3 atau setara dengan sekitar Rp 120 ribu. Peningkatan ini bisa saja terkait dengan peningkatan daya beli masyarakat yang terbantu dengan bonus tunjangan hari raya (THR).
Melalui riset ini, aCommerce menyimpulkan perubahan kegiatan berbelanja terjadi dalam musim tertentu, seperti halnya bulan puasa dan Lebaran ini. Perubahan yang dimaksud adalah pergeseran prime time kegiatan e-commerce yang biasanya di sekitar pukul 6 hingga 8 malam, menjadi pukul 3 pagi. aCommerce menilai penyesuaian konten foto tertentu yang berkaitan dengan tema Lebaran (atau tema lain yang sedang berlangsung) harus menjadi perhatian untuk menjamin performa bisnis.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]
—
Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga.