Pada tahun 2012, berita tentang Facebook mengakuisisi Instagram seharga USD 1 miliar sempat mewarnai headlines banyak media. Kesuksesan langkah tersebut membuat Facebook semakin ingin meningkatkan infrastruktur yang mempercepat proses produk mereka secara lebih mandiri lagi. Selain itu, demi meningkatkan pengembangan lebih lanjut, Facebook memutuskan untuk memindahkan keseluruhan data center Instagram di bawah naungannya.
Pada blog post resmi para tim engineer Instagram, Facebook memulai proyek migrasi data masal yang semula dari Amazon Web Services (AWS) ke data center milik Facebook sendiri. Langkah ini dilakukan untuk memudahkan integrasi sistem internal Facebook dan memanfaatkan tool yang mampu mengatur server skala besar. Tujuan utama migrasi ini ialah untuk menjaga agar Instagram tersedia secara prima selama transisi, menghindari bentrok antar pengembangan fitur, dan meminimalisir pergantian infrastruktur untuk meringankan beban operasional.
Migrasi tersebut memakan waktu sekitar satu tahun. Meskipun ini adalah langkah besar, proses ini ditangani oleh tim kecil yang terdiri dari delapan orang yang kini sudah tumbuh hingga 20 orang. Proses migrasi telah berjalan dengan baik, nyaris 200 Juta pengguna Instagram bahkan tidak menyadari bahwa sebanyak 20 Miliar foto-foto mereka telah berhasil dipindahkan tanpa menganggu sistem dan layanan Instagram itu sendiri. Demikian laporan dari Wired.
Proses tersebut diberi nama Instagration. Instagration memiliki proses jauh lebih rumit daripada yang diduga sebelumnya, termasuk salah satunya membangun jaringan komputer privat yang menjangkau data center Facebook dan AWS agar transfer data dapat dilakukan secara aman. Namun tim engineer Instagram kesulitan membangun jaringan tersebut tanpa memindahkan Instagram ke bagian lain di AWS.
Pada pertengahan April, Instagram dikabarkan mengalami kegagalan sistem yang menyebabkan tidak dapat diakses dan hal ini berpengaruh secara global. Pihak Facebook sendiri mengklaim kejadian tersebut tidaklah berkaitan dengan migrasi.
Instagration akhirnya rampung pada akhir April lalu dengan lancar, pihak Facebook mengakui akan tetap menjaga keamanan data pengguna Instagram secara terpisah dari Facebook untuk melindungi privasi pengguna Instagram. Kini Instagram telah memiliki data analisis dan perlengkapan anti-spam milik Facebook.
[ilustrasi foto: Shutterstock]
—
Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga.