Dark
Light

Ini Alasan Mengapa Oculus Rift Rela Diakuisisi Facebook

1 min read
May 7, 2014

Saat terdengar kabar bahwa Facebook akan segera mengakuisisi Oculus Rift – perusahaan pionir perangkat virtual reality, khalayak industri merespon dengan berbagai komentar.

Ada yang setuju, tapi tidak sedikit yang merasa kecewa. Kita sudah mendengar opini para pelaku industri teknologi dan hiburan, tapi kita belum tahu alasan mengapa kedua perusahaan itu setuju mengambil langkah ini.

Jadi apa sebenarnya yang mendorong sang jejaring sosial raksasa ini merangkul Oculus agar menjadi bagian dari mereka? Penjelasan ternyata datang bukan dari Chairman Facebook, Mark Zuckerberg, malah CEO Oculus-lah yang angkat bicara.

Brendan Iribe menerangkan bagaimana Facebook akan membuat sebuah pengalaman baru dalam genre MMO (massively-multiplayer online), dimana satu miliar orang dapat berpartisipasi di dalamnya.

 

Info menarik: TCL Luncurkan T2, Microconsole Game Empat-Core Berbasis Android

 

Dengan ambisi sehebat itu, ditambah lagi reputasi serta pengalaman Facebook dalam sosial media, Oculus sangat tertarik dengan potensi yang ada di sana.

Fokus mereka yang tadinya ingin mendirikan perusahaan periferal gaming standar akhirnya berubah haluan. Brendan berpendapat jika mereka memasarkan perangkat virtual reality ini sebagai pelengkap gaming biasa, mungkin jumlah penjualan Oculus VR akan biasa-biasa saja.

Namun jika Oculus juga dapat berperan sebagai platform sosial, maka target khalayak juga semakin meluas. “Apakah Anda hanya ingin membuat sebuah platform dengan satu juta pengguna, atau hanya 10, 20, 50 juta atau Anda ingin perangkat tersebut digunakan oleh satu miliar konsumen?” tantang Iribe.

Walau begitu, ia juga menegaskan bahwa Oculus masih tetap memegang teguh komitmen mereka pada industri gaming. Dan sang CEO sadar MMO berisi satu miliar pemain adalah hal yang masih sangat jauh, dan membutuhkan jaringan yang lebih baik dari yang ada sekarang. Menurutnya, Facebook adalah medium yang tepat untuk mengejar visi tersebut.

Dan dari kacamata konsumen biasa seperti kita, MMO dengan satu miliar pemain merupakan hal yang masih sangat jauh. Namun Oculus mengerti bagian terkuat dari game multiplayer online dengan banyak pemain adalah interaksi nyata satu gamer dengan gamer lain.

 

Info menarik: Nintendo Tak Akan Umumkan Platform Baru Dalam Electronic Entertainment Expo 2014

 

Teknologi grafis game sendiri mungkin semakin canggih, namun baru perangkat VR-lah yang membuat kita benar-benar ‘masuk’ ke dalam dunia digital. Interaksi langsung dengan sesama pemain seolah-olah mereka berada di depan Anda merupakan pencapaian awal yang luar biasa, dan menjadi salah satu pilar terkuat virtual reality.

Bukan hanya sebagai medium hiburan dan sosial, VR juga menyimpan potensi yang besar dalam industri pendidikan dan riset iptek. Bahkan NASA sendiri memiliki keinginan agar khalayak umum dapat merasakan bagaimana melakukan pendaratan (atau bereksplorasi) di planet Mars, tanpa perlu berkunjung langsung ke sana, dan menanggung segala resikonya.

Facebook sendiri mencoba memperluas ruang lingkup pengembangan Oculus VR dengan membuka kantor baru di kota Seattle, untuk menjaring talenta-talenta muda berpotensi tinggi.

Sumber berita: The Verge

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Dengan AppAja, Naik Angkot di Jakarta ‘Has Never Been Easier’

Next Story

Depok ICT Award, Ajang Apresiasi Penggiat Teknologi Asal Kota Depok

Latest from Blog

Don't Miss

Play For Dream Technology Masuki Pasar Virtual Reality Asia-Pasifik

Dengan semakin berkembangnya medium hiburan saat ini, kehadiran teknologi-teknologi hiburan
Meta sedang siapkan chatbot AI untuk produk-produknya

Meta Segera Luncurkan Chatbot AI dengan Banyak Kepribadian

Sejak ChatGPT diluncurkan November tahun lalu, chatbot AI terus menjadi