Permainan real-time strategy (RTS) kini menjadi salah satu hal yang paling didamba gamer. Semenjak Total War: Shogun 2 dan StarCraft 2: Heart of the Swarm dirilis, RTS tampak terbengkalai. Developer Uber Entertainment mencoba kembali memanaskan genre ini dengan menciptakan sebuah permainan baru bernama Planetary Annihilation.
Diciptakan oleh para talenta yang pernah meracik permainan cult-classic Total Annihilation dan penerus spiritualnya, Supreme Commander, Planetary Annihilation menyajikan peperangan dalam skala raksasa.
Selain para pendahulunya itu, game ini akan mengingatkan Anda pada Sins of a Solar Empire dan Total War, dimana terdapat ribuan unit yang bertempur dalam waktu yang bersamaan.
Info menarik: Belum Sempat Membeli Titanfall? Sekarang Adalah Saat yang Tepat
Dengan penyajian seperti itu, game bukan hanya menganggap Anda sebagai pemain, tapi juga seorang jendral atau komandan perang. Planetary Annihilation ialah satu dari banyak permainan independen yang menggunakan crowdfunding sebagai metode pengumpulan dana, untuk menjaga ide mereka dari intervensi eksternal. Sebagai sumber masukan, Uber Entertainment hanya mendengarkan saran dari para tester.
Sudah bisa diakses di Steam Early Access semenjak tahun lalu, Planetary Annihilation memiliki tiga masa pengembangan yang unik. Versi alpha dimulai bulan Juni 2013, kemudian game ini masuk ke tahap beta bulan September lalu. Tapi bukannya buru-buru merilis permainan ini, Uber berniat untuk memolesnya agar Planetary Annihilation lebih sempurna: versi gamma tersaji akhir Februari 2014.
Dengan build terakhir ini, Planetary Annihilation mendukung 10 pemain. Mungkin bagi Anda, jumlah ini tidak terlalu banyak, tapi tunggu dulu: Planetary Annihilation tidak memiliki pembatasan total unit. Pemain yang berniat untuk menggempur lawannya dengan jumlah dipersilakan menciptakan ribuan pasukan dalam berbagai jenis.
Misalnya saja satu pemain memiliki seribu pasukan, maka setidaknya terdapat 10.000 unit dalam satu kali pertandingan. Angka menakjubkan itu tidak berhenti sampai di sini, sang CTO Uber Entertainment Jonathan Mavor berharap bahwa dalam versi jadinya, Planetary Annihilation mendukung total 40 pemain. Bayangkan seperti apa kacaunya medan perang dengan jumlah pasukan sebanyak itu.
Info menarik: Age of Mythology Akan Dirilis Kembali di Steam
Berbeda dari mayoritas game strategi yang memanfaatkan bidang dua dimensi, Planetary Annihilation menyajikan medan tempur 3D. Seperti yang diindikasikan oleh namanya, Anda bisa menaklukkan planet-planet, membuat pabrik robot atau tank di sana, hingga menciptakan meriam penghancur planet berukuran raksasa.
Tiap planet memiliki bioma atau ekosistem yang berbeda: ada yang mirip bumi, ada juga planet volcano dengan lahar dimana-mana, planet tandus seperti bulan hingga raksasa gas seperti Jupiter.
Jenis yang bervariasi ini memberikan keuntungan dan kerugian yang berbeda pada penghuninya. Lalu tinggi rendahnya tanah juga berpengaruh pada strategi tempur. Contohnya saja jika mendirikan bunker di atas bukit, Anda akan lebih mudah mempertahankan markas dari serangan darat.
Planetary Annihilation memiliki tiga jenis pertempuran: darat, udara dan antar planet. Mengkombinasikan ketiganya dengan tepat memberikan Anda satu langkah lagi mendekati kemenangan.
Jika ide ‘bombardir antar-planet’ mengingatkan Anda pada trilogi orisinil film sci-fi buatan George Lucas, bukan tidak mungkin Anda membuat sebuah planet agar mirip dengan Death Star.
Dengan berada dalam tahap ‘gamma‘, bisa dibilang bahwa Planetary Annihilation jauh lebih terpoles dibandingkan permainan Early Access lainnya dan sudah mendekati proses ‘finishing‘. Di Steam, permainan ini ditawarkan dengan harga US$ 49. Belum ada tanggal pasti perilisannya, tapi saya berani berasumsi bahwa game ini akan dirilis dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Via The Escapist Magazine. Gambar header: Steam.