Selama ini Google bekerja ‘mandiri’ untuk mengusung teknologi AR Glass sembari memastikan agar kacamata pintar mereka memiliki tingkat estetika yang baik di mata konsumen. Tapi kini mereka tidak lagi sendiri, Google umumkan kerja samanya dengan Luxottica agar Glass hadir pada brand-brand kacamata fashion di bawah perusahaan eyewear terbesar di dunia itu.
Luxottica adalah perusahaan yang mengontrol lebih dari 80 persen merek-merek kacamata terkenal. Jika fashion adalah minat utama Anda, Anda pasti sudah tidak asing dengan nama-nama seperti Giorgio Armani, Burberry, Stella McCartney, Versace hingga Vogue. Mereka semua diproduksi olehnya. Namun yang menjadi andalan mereka adalah brand Ray-Ban, Persol dan Oakley. Dan dua di antaranya akan didukung teknologi Glass.
Dengan bantuan (dan dukungan) Luxottica, Google akhirnya mendapatkan sebuah cara untuk mengesampingkan rasa ragu konsumen akan penampilan Glass. Bekerja sama dengan brand fashion ternama akan meyakinkan masyarakat bahwa tidak ada yang salah dengan memasang komputer tepat di depan bola mata mereka. Dan mungkin hal tersebut bisa menjadi sebuah tren baru.
Info menarik: Micro Phone Lens 150x Akan Mengubah Smartphone Anda Menjadi Mikroskop
Seperti yang dijelaskan oleh Chief Executive Officer Luxottica, Andrea Guerra, “Google telah membuka sebuah potensi baru dalam penggunaan kacamata pintar mereka. Kerja sama ini dimulai setelah Google melakukan perjanjian dengan VSP Global agar teknologi AR mereka bisa digunakan juga oleh jenis lensa resep dokter mata. Dan mulai tahun lalu, Luxottica setuju untuk ‘bertanggung jawab’ agar Glass juga tampil keren.
Menurut Guerra, para desainer di Oakley dan Ray-Ban bekerja erat dengan tim Google untuk menghadirkan hasil yang maksimal. Mereka memastikan bahwa Google Glass bukan hanya menjadi ekstensi tambahan pada kacamata, tapi juga menjadi bagian keseluruhan desain. Untuk mencapai target tersebut tidaklah mudah, apalagi kita tinggal di sebuah era yang mengedepankan konsep minimalistik.
Google juga akan terbantu dengan area distribusi Luxottica yang sangat luas. Perusahaan asal Itali ini mendominasi pasar fashion dengan menguasai 12,4 persen di tahun 2012 belum lagi toko-toko retail ternama di dunia. Dengan begitu, teknologi Google Glass akan dipasarkan di 5.000 toko di Amerika Serikat – belum termasuk Eropa, Timur Tengah dan Asia.
Info menarik: Altergaze Mampu Mengubah Smartphone Anda Menjadi Perangkat VR
Kerja sama ini turut mendukung Google Glass yang sempat dituduh dapat merusak privasi konsumen dengan merekam segala apa yang mereka lihat. Bahkan seorang pengguna Glass di Ohio diusir dari bioskop oleh agen federal karena dituduh merekam film yang ia tonton. Belum lagi mereka yang diklaim sebagai para ‘glassholes‘.
Tapi tidak sedikit orang yang percaya diri akan teknologi AR tersebut. Para dokter berpendapat bahwa Google Glass akan mempermudah mereka untuk mengelola dan memonitor kesehatan pasien dengan lebih efisien. Kolaborasi dengan Luxottica ini bukan hanya meyakinkan konsumen, namun juga para developer bahwa Glass adalah sebuah produk konsumen.
Mereka belum mengumumkan kapan Oakley dan Ray-Ban bertenaga Glass akan diluncurkan, analis memperkirakan bahwa produk-produk tersebut bisa jadi dirilis pada akhir tahun 2014.
Sumber artikel Wall Street Journal. Sumber gambar header: Wired.com.