Mungkin nama yang digunakannya bisa membuat orang mengerutkan dahi, namun para penciptanya di Silent Circle dan Geeksphone sama sekali tidak bermaksud buruk. Yang mereka inginkan ialah menciptakan smartphone dengan fungsi yang belum pernah terpikirkan oleh produsen smartphone lainnya: yaitu handset yang mengutamakan privasi dan keamanan.
Blackphone diklaim sebagai smartphone pertama yang menempatkan kontrol dan privasi tepat di tangan penggunanya.
Sebagai sistem operasi, Silet Circle dan Geeksphone menggunakan versi forked Android yang kini mereka namai PrivatOS. Dan di dalam platform ini sang produsen menanamkan berbagai ‘alat keamanan’ yang membuatnya berbeda dari kompetitor.
Info menarik: Nokia Umumkan ‘Keluarga Nokia X’ di MWC 2014: Nokia X, X+ dan XL
Tiap aplikasi di dalam Blackphone didukung oleh fitur enkripsi sehingga hanya Anda dan individu yang Anda izinkan yang bisa mengakes kontennya. Applikasi-aplikasi ini dibuat khusus oleh Silent Circle: Silent Phone, Silent Text dan Silent Contact. Bahkan pada fungsi connection manager Wi-Fi terdapat software yang mampu menghapus isi device Anda secara remote hingga melakukan recovery dari jauh.
PrivatOS sendiri mendapatkan update langsung dari SGP Technologies untuk mendongkrak tingkat keamanan smartphone dari waktu ke waktu – tanpa mengandalkan operator untuk mendistribusikan update tersebut.
Blackphone dibundel bersama fitur-fitur keamanan ini dan pengguna bisa berlangganan langsung: dua tahun layanan Silent Circle, dua tahun layanan Disconnect (fitur search anonim), dua tahun SpiderOak sebagai layanan penyimpanan cloud, dukungan unlimited app Kismet sebagai fitur analisa hotspot Wi-Fi serta kemampuan privasi saat Anda berhubungan dengan keluarga.
Dari sisi hardware, Blackphone memiliki jeroan yang cukup memadai: prosesor quad-core 2GHz, layar IPS berukuran 4,7-inci, konektivitas LTE, RAM sebesar 2GB, penyimpanan internal 16GB, kamera belakang delapan-megapixel dan kamera depan 1,3-MP.
Blackphone ditawarkan seharga US$ 629, cukup standar dengan fasilitas dan komponen yang ditawarkannya. Uniknya sang produsen memastikan bahwa ada kemungkinan ia didukung dengan hardware yang lebih canggih saat diluncurkan bulan Juni nanti, tapi untuk Anda yang memesan sekarang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan.
Info menarik: BlackBerry Z3, Smartphone Terbaru Berlayar Lima Inci Untuk Konsumen Setia BlackBerry di Indonesia
Bagi saya Blackphone merupakan alternatif terbaik atas ketakutan konsumen terhadap isu ‘mata-mata’ yang dilakukan National Security Agency dan CIA pada dunia telekomunikasi dan internet. Walaupun belum ada yang mampu membuktikan bahwa apapun yang kita kerjakan di internet selalu diawasi selain dari laporan Edward Snowden, isu ini mendapatkan perhatian besar dari publik.
Berhubungan dengan Snowden, Blackphone mendapatkan momentumnya. Sang GM Blackphone, Toby Weir-Jones, mengomentari, “Pengungkapan yang dilakukan Edward tentu saja membuka mata kita. Namun rencana kami untuk menciptakan smartphone yang aman merupakan tujuan jangka panjang. Kami tidak pernah mengklaim bahwa Blackphone kami tawarkan sebagai perangkat anti-NSA, namun kami ingin menyajikan pilihan yang lebih aman bagi calon konsumen.”
Masalah privasi dan keamanan pada perangkat mobile biasanya merupakan hal yang sering kita abaikan. Sangat banyak pengguna device bergerak yang menjadi korban phising, serangan peretas dan rekayasa sosial. Mendapatkan metode alternatif untuk mengamankan privasi Anda merupakan hal yang melegakan.
Misteri terbesar yang belum terungkap adalah: apakah Blackphone juga tersedia dalam warna putih? 🙂
Sumber artikel: TechCrunch.