Diciptakan dan didukung oleh talenta-talenta ternama dari developer terkemuka di belakang id Software dan Valve, tidak aneh rasanya jika salah satu video game garapan mereka yang akan dipilih untuk bersanding secara ekslusif saat perangkat Oculus VR dirilis. Tapi begitu kenyataannya, Oculus malah memilih game hasil karya developer Islandia untuk dibundel bersama perangkat canggih mereka, EVE: Valkyrie.
Untuk menjelaskan apa sebenarnya EVE: Valkyrie, kita harus tahu lebih dulu apa itu EVE. Ia merupakan permainan ber-genre persistent-world MMORPG bertema fiksi ilmiah ruang angkasa dimana seluruh kontennya berasal dari pemain. Anda bisa menjadi pebisnis, perompak, politisi, pedagang hingga petualang dalam dunia yang memiliki lebih dari 7.500 sistem tata surya ini.
EVE Online dirilis lebih dari sepuluh tahun yang lalu dan telah mendapatkan ratusan update, ia adalah game dengan komunitas paling setia di muka bumi.
Info menarik: Gamer Bertualang Selama Tiga Tahun Untuk Mencari Ujung Dunia Minecraft
EVE: Valkyrie sedikit berbeda. Ia tidak mengadopsi konsep kompleks EVE Online. Dalam permainan ini Anda akan menjadi pilot pesawat tempur luar angkasa sambil bermanuver liar di ruang hampa udara. Valkyrie memang disetting di semesta EVE, namun Anda tidak perlu mengerti jalan cerita EVE untuk dapat menikmati Valkyrie. Ia masuk dalam genre action-simulation multiplayer.
Awalnya dirancang oleh tim kecil yang merupakan bagian dari developer CCP Games, Valkyrie dibuat dari nol dengan menggunakan engine Unity sebagai medium untuk memamerkan Oculus Rift. Karena respon konsumen yang sangat positif, akhirnya mereka melanjutkan pengembangan game tersebut di Kickstarter.
Kesuksesan ini tampaknya juga merupakan andil seorang mantan staf Electronic Arts, David De Martini, yang keluar dari perusahaan lamanya itu untuk mengepalai bagian publishing Oculus. Ia dan timnya memilih EVE: Valkyrie sebagai permainan pertama yang mendukung fungsi Oculus Rift secara maksimal.
Info menarik: Cara Belanja di Steam Dengan Kartu XL
Sejujurnya, saat diluncurkan nanti Oculus Rift memang membutuhkan sebuah aplikasi andalan yang bukan hanya bisa dinikmati konsumen, namun juga memacu developer lain untuk membuat app/game yang memaksimalkan fungsi headset virtual reality tersebut. Untuk berpartisipasi di dalamnya, Anda tidak perlu menjadi developer bermodal besar karena Oculus memberikan sebuah alternatif terjangkau.
Mereka mengumumkan Oculus Latency Tester, sebuah hardware open source yang bisa didapat langsung dari Oculus atau dibuat sendiri. Ia berfungsi untuk mengukur tingkat latency game buatan Anda dengan perangkat Oculus Rift. Software bisa diunduh secara gratis langsung dari laman mereka. Oculus berharap dengan Latency Tester ini, kita semua dapat mempercepat dan meningkatkan teknologi virtual reality untuk semua orang.
Di bawah ini saya sematkan video trailer Fanfest EVE: Valkyrie.
Dan ini rasanya bagaimana berada dalam kokpit pesawat tempur ruang angkasa, dengan mengenakan Oculus VR.
Via PC Gamer. Sumber gambar header: EveValkyrie.com.