Banyak orang penasaran, sebenarnya seberapa banyak orang yang masih memainkan ‘game yang paling sering dimainkan di dunia’? Informasi terkini pernah menyebutkan bahwa League of Legends memiliki lebih dari 75 juta user teregistrasi, namun seberapa banyak di antara mereka yang memainkan permainan tersebut tiap hari?
Riot Games akhirnya angkat bicara, jawabannya sangat luar biasa: 27 juta orang bermain League of Legends dalam 24 jam.
Angka ini menandakan bahwa permainan multiplayer online battle arena yang populer tersebut semakin populer, dengan peningkatan lebih dari 100 persen dibandingkan bulan Oktober tahun 2012. Saat itu, pemain League of Legends aktif berada di titik 12 juta. Rekor tidak berhenti sampai di sini. Jika di bulan Maret tahun lalu jumlah gamer yang bermain bersamaan mencapai 5 juta orang, kini terhitung 7,5 juta orang pernah menikmati League of Legends secara bersamaan. Bayangkan sebesar apa infrastruktur server yang Riot Games miliki.
Info menarik: Gamer Bertualang Selama Tiga Tahun Untuk Mencari Ujung Dunia Minecraft
Bertambahnya jumlah pemain League of Legends ini terlihat kontras dengan informasi tentang terus menurunnya penjualan game secara global, terlepas dari home console baru yang laris manis. Di bulan Desember, penjualan game di console dan PC menurun cukup drastis sebanyak 11 persen dari US$ 1,58 miliar di tahun sebelumnya ke US$ 1,3 miliar.
Hal tersebut juga berkebalikan dengan MMO ‘terpopuler’ di dunia garapan Blizzard Entertainment, World of Warcraft. Untuk menikmati game ini, pemain harus membayar uang langganan sebesar US$ 15 per bulan. Di bulan Oktober 2010, World of Warcraft mencapai titik jumlah pemain tertinggi – lebih dari 12 juta orang.
Sayangnya angka ini terus menurun dan kini ia ‘hanya’ dimainkan oleh 7,6 juta gamer, begitulah yang diinfokan oleh Activision Blizzard. Mungkin masalahnya terletak pada metode langganan yang kepopularitasannya kian menurun.
Info menarik: Mengintip Lebih Dalam Sistem Operasi BlackBerry Terbaru, 10.2.1
Untuk bisa menikmati League of Legends, pada dasarnya Anda tidak perlu membayar uang sepeserpun. League of Legends adalah satu dari sedikit game yang merevolusi sistem pembayaran free-to-play, dan mengenalkan konsep free-to-play 2.0. Dalam sistem baru ini, item in-game yang Anda beli tidak akan membuat karakter bertambah sakti dan merusak keseimbangan permainan. Mereka memperjualbelikan item-item yang hanya bersifat kosmetik, mengubah penampilan visual karakter Anda menjadi berbeda.
Pembayaran yang pemain lakukan via in-game purchase membuat sang developer mampu mengumpulkan US$ 624 juta di tahun 2013. Hal itu membuat League of Legends menjadi permainan free-to-play asal Negeri Barat dengan pemasukan terbesar…
Namun untuk pasar global sendiri, developer SmileGate asal Korea Selatan berhasil menjadi nomor satu – mengumpulkan US$ 957 juta di tahun 2013 – dengan game mereka yang dirlis kurang lebih tujuh tahun lalu: CrossFire. Industri game memang tidak bisa ditebak.
Via Wall Street Journal. Sumber gambar header: Geek Insider.