Beberapa alasan mengapa powerbank bukanlah alternatif paling praktis untuk mengisi ulang baterai perangkat pintar Anda: ia berat, dan beberapa varian yang memiliki kapasitas tinggi memakan waktu charge yang tidak kalah lama. Dan bukankah mereka juga membutuhkan colokan listrik, bagaimana jika tidak tersedia?
Ilmuwan mencari cara untuk menjawab tantangan ini. Pertama-tama, mereka beralih ke sumber tenaga paling besar di bumi: matahari. Walaupun cukup efektif, teknologi panel surya saat ini baru bisa diaplikasikan ke perangkat-perangkat yang membutuhkan listrik tidak terlalu banyak.
Untuk mentenagai sesuatu yang lebih besar, diperlukan pula panel yang lebih besar – seperti mobil dan penghangat air. Nyatanya, untuk mengisi perangkat bergerak sendiri, metode solar panel memakan waktu lebih lama dibanding menyambungkannya ke colokan listrik.
Akhirnya mereka menemukan sebuah alternatif: tiap detiknya organ-organ di tubuh mengeluarkan daya listrik dan gaya kinetik, mengapa tidak memaksimalkan sumber tenaga yang dihasilkan secara cuma-cuma tersebut? Akhirnya para ilmuwan yang tergabung dari negara Amerika dan Cina mencoba merancang sebuah perangkat canggih yang mampu mengubah gaya kinetik tubuh menjadi listrik.
Info menarik: Ilmuwan: Terlalu Banyak Melayangkan Tweet Adalah Pertanda Bahwa Anda Narsis
Dengan mengusung konsep baterai pada alat pacu jantung, device ini dirancang sebagai implant (berarti akan ada operasi yang harus dilakukan untuk memasangnya) yang mengkonfersi gerakan-gerakan organ seperti jantung, paru-paru dan diafragma. Menjelaskan device ini cukup sulit, para ilmuwan menggunakan bahan ‘lead zirconate titanate nanoribbons‘ – dan saya hanya bisa menangkap bahwa ia menggunakan sejenis pita dari timbal, zirkonium dan titanium. Mereka menyebutnya dengan nama pembangkit listrik piezoelectric yang dibungkus dalam material biocompatible plastik yang aman bagi tubuh.
Terdapat pula rectifier (perata arus) yang mengubah sinyal listrik ke baterai isi ulang di dalam perangkat ini. Para ilmuan sejauh ini telah mengujicobanya dengan seekor sapi dan berhasil menambatkan dua buah device tersebut pada organ jantung, sehingga mendapatkan hasil tenaga ganda.
Menurut para ilmuwan, sejauh ini perangkat tersebut ditujukan untuk mengawasi detak jantung, mengisi tenaga alat pacu jantung, sebagai perangkat cardioverter-defibrillators dan lain-lain, “Memanem tenaga dari proses alami tubuh tampaknya bisa menjadi alternatif menarik sebagai metode isi ulang listrik pada alat-alat kedokteran.”
Dan mungkin siapa tahu tidak lama lagi, teknologi sejenis bisa diaplikasikan untuk mentenagai device pintar. Tapi saya cukup yakin banyak di antara kita yang kurang berkenan untuk melakukan operasi besar hanya untuk memasang perangkat ini. 🙂
Sumber artikel dan gambar: Dailymail.co.uk.