Memulai bisnisnya di tahun 1999 sebagai portal web online yang menyajikan layanan e-commerce, Alibaba Group merangkul hampir segala model jual beli: lini business-to-business, retail online, layanan pembayaran, search engine berbelanja, hingga layanan cloud-computing. Dan sepertinya ada sebuah area lagi yang akan menjadi ekspansi bisnis mereka, dan ia adalah industri game.
Dilaporkan oleh The Next Web. Seorang juru bicara dari Alibaba menyatakan bahwa langkah ini dilakukan untuk menanggapi dominasi Tencent yang tampak ‘memonopoli’ lini tersebut.
Info menarik: Sejumlah Game Lokal Untuk Feature Phone Nokia Mendapat Jutaan Download
Aplikasi messaging garapan Tencent adalah WeChat, yang dinegaranya dikenal dengan nama Weixin. Dalam tiga bulan setelah peluncurannya, Tencent mencoba mengikuti langkah Line dengan ‘menyisipkan’ aplikasi ini dengan game. Strategi tersebut terbukti manjur, karena setelah adanya game di WeChat, terhitung jumlah unduhan meledak hingga 570 juta kali di seluruh dunia. Bahkan menurut laporan lain, WeChat mampu mengganggu distribusi permainan mobile di wilayah China.
Untuk mengejar Tencent, Alibaba menggunakan taktik yang sedikit berbeda. Perusahaan privat berbasis Hangzou ini akan menyediakan platform bagi para developer yang ingin membuat game-game singleplayer standalone gratis selama satu tahun. Profit dibagi secara adil: 70 persen untuk devieloper, 20 persen untuk Alibaba, dan tidak lupa 10 persen sebagai sumbangan biaya pendidikan di wilayah-wilayah terpencil. Bukan hanya menguntungkan, tetapi juga mulia.
Alibaba juga berjanji untuk mendukung tiap-tiap permainan mobile yang telah diciptakan di platform miliknya dengan cara membantu proses distribusi. Satu strategi yang dibeberkan Alibaba adalah mempromosikannya di website shopping a la eBay dan Amazon buatan talenta Negeri Tirai Bambu, Taobao. Marketplace ini memiliki pengguna kurang lebih 700 juta orang, dan jumlah ini akan sangat mendongkrak angka penjualan game. Bayangkan jika hanya satu persen dari jumlah tersebut yang membeli game garapan developer, maka mereka telah mendapatkan penjualan sebanyak tujuh juta kopi.
Info menarik: Valve Akhirnya Memamerkan 13 Varian Steam Machines, Lengkap Dengan Spek dan Harga
Sebagai tambahan praktis bagi developer yang berpartisipasi dalam proyek ini, mereka dapat menggunakan akun universal Alibaba. Itu artinya para developer dapat mudah mengelola pembayaran, alat pembayaran digital, statistik dengan memanfaatkan sistem operasi Aliyun buatan Alibaba sendiri.
Menurut pengakuan sang CEO Jonathan Lu, semenjak tahun lalu Alibaba telah banyak berinvestasi untuk memperluas layanan di area mobile, promosi, menyediakan paket data gratis bagi para pembelanja, bahkan bagi-bagi smartphone secara cuma-cuma pada untuk para retailer di China.
Dengan membuka lini game, maka perkembangan jangkauan Alibaba akan meluas bukan hanya di daratan China, tetapi juga secara global. Namun pertanyaan pentingnya adalah akankah ia mampu bersanding dengan Tencent sebagai lawan terbesarnya itu? Akankah pendekatan Alibaba untuk mengumpulkan game-game singleplayer seefektif WeChat dengan pengalamannya mengelola QQ Games?
Sumber gambar header: Wikipedia.org.