Sudah umum diketahui jika konten video dari YouTube, Vimeo, dan lain sebagainya hanya dapat dinikmati secara optimal melalui perangkat desktop, tablet, dan smartphone. Bagi pengguna feature phone, besarnya data yang dibutuhkan dan kemampuan perangkat mereka memproses video YouTube menjadi batasan akses. Telkomsel melihat kesempatan untuk mengatasi kendala tersebut dengan menghadirkan situs Video 500, sebuah layanan video yang dapat dinikmati oleh pengguna feature phone dan juga smartphone dengan tarif sebesar 500 rupiah per video.
Sebagaimana yang dilansir oleh situs berita Viva News (23/12), peluncuran layanan terbaru ini sebagai bentuk upaya Telkomsel dalam memenuhi kebutuhan digital lifestyle bagi seluruh pelanggannya, tak terkecuali pelanggan yang hingga saat ini masih setia menggunakan feature phone namun ingin tetap menikmati konten digital. Tentunya feature phone yang dimaksud adalah yang dapat menampilkan video, bukan jenis telephone genggam dengan layar monochrome dan hanya dapa menampilkan teks.
Seperti yang disampaikan oleh Marina Kacaribu, Vice President Digital Lifestyle Telkomsel, layanan Video 500 ini diproyeksikan untuk dapat dinikmati oleh seluruh pelanggan Telkomsel yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat.
“Untuk mengakses Video 500, biayanya cukup terjangkau, yaitu Rp500+PPn per video. Biaya itu sudah termasuk video dan akses data. Ke depan, kami akan terus memperkaya konten yang ada di Video 500,” ujarnya sesuai dengan yang tertera pada pemberitaan Viva News.
Dalam Video 500, Telkomsel menghadirkan sejumlah konten video yang dapat dinikmati cukup dengan mengakses beberapa langkah-langkah singkat yang dapat dilakukan pada ponsel fitur sekalipun. Dijelaskan pada situs resminya, video 500 menghadirkan berbagai kategori video yang dapat dipilih sesuai dengan minat seperti kategori Musik, Komedi, Olahraga, Hiburan, Berita, serta kategori lainnya, yang secara keseluruhan merupakan hasil kerjasama Telkomsel dengan platform video VuClip.
Tekomsel merancang layanan ini untuk dapat diakses oleh semua pengguna jaringan selulernya baik dengan kartu Halo, As, maupun Simpati melalui perangkat mobile apapun. Namun pengguna BlackBerry dengan OS 7 atau sebelumnya masih belum dapat menikmati layanan tersebut sebagaimana tertera pada situs Video 500. Selain itu, Video 500 hanya dapat diakses menggunakan jaringan Telkomsel, tidak melalui Wi-Fi atau browser sejenis Opera mini dan Nokia Xpress yang mengandalkan teknologi kompresi data dan sambungan proxy.
Dengan hadirnya layanan Video 500 dari Telkomsel yang menyasar kepada pengguna feature phone, tentu dapat semakin menambah suatu kesimpulan bahwa pangsa pasar pengguna feature phone masih menjadi perhatian bagi sejumlah pelaku industri tekonologi dan telekomunikasi. Seperti halnya yangdilakukan oleh XL Axiata dengan stiker Line dan Google dengan Gmail-nyabeberapa waktu lalu, feature phone yang sudah tentu memiliki teknologi yang tertinggal nyatanya masih menjadi lahan bagi sumber pendapatan para penyedia layanan tersebut.
[ilustrasi foto dari: Shutterstock]
—
Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Avi Tejo Bhaskoro.