Salah satu manufaktur perangkat teknologi konsumer terbesar asal Amerika Serikat, Hewlett-Packard (HP) baru saja umumkan telah meluncurkan dua perangkat yang menjadi andalannya dalam menjajaki pangsa perangkat pintar atau smart gadget.
Tak seperti yang sudah-sudah, kali ini HP mencoba peruntungan yang lain dari biasanya dengan meluncurkan dua perangkat baru yang berbasis Android. Perangkat apa yang dimaksud dan bagaimana peluang HP dalam sektor bisnis jika dikaitkan dengan penggunaan sistem operasi besutan Google tersebut? Simak ulasan kami berikut ini.
Dalam acara eksklusif dengan media yang digelar siang kemarin (23/10) di bilangan Sudirman Jakarta Selatan, HP Indonesia secara resmi memperkenalkan dua perangkat terbarunya yaitu HP SlateBook x2 dan juga HP Slate 21 All-in-One. Seperti yang sudah saya jelaskan di pengantar awal, kedua perangkat ini telah ditanami oleh sistem operasi yang memiliki maskot berupa robot hijau, Android. HP SlateBook x2 sendiri ialah merupakan perangkat tablet yang juga berfungsi layaknya notebook dikarenakan dilengkapi dengan dock yang berbentuk keyboard QWERTY yang tentu menawarkan fungsi lengkap seperti yang ditemui dalam notebook.
Lain halnya dengan HP Slate 21 All-in-One, perangkat ini lebih menawarkan sebuah pengalaman all in one PC yang ditanami sistem operasi Android sehingga “dijanjikan” memberi pengalaman tablet namun dengan layar sentuh sebesar 21-inch. Cukup pegal memang mengoperasikannya, tetapi sesuai dengan format all in one PC yang diusungnya, perangkat yang dibalut dengan warna solid white ini dilengkapi pula dengan keyboard dan juga mouse yang dapat digunakan sebagai pusat pengendalian navigasi dari perangkat tersebut.
Yang menarik perhatian saya bukan hanya dari perangkatnya saja tetapi juga dari sisi bagaimana potensi dari sebuah brand besar HP yang kini ikut juga mengusung sistem operasi Android, yang telah lebih dahulu mendulang sukses pada manufaktur lainnya macam Samsung, Asus, Sony, LG, dan lain sebagainya.
Hal ini mungkin dapat saya korelasikan dalam apa yang disampaikan oleh Susanto Wong selaku Senior Marketing Manager dari HP Indonesia dalam acara yang digelar di restoran Pepenero yang terletak di Energy Building Sudirman. Dalam acara tersebut ia mengatakan, inisiatif HP dalam menghadirkan platform Android di dua perangkat teranyarnya ini (HP SlateBook x2 dan HP Slate 21 all-in-one) merupakan salah satu jawaban dari HP untuk menjawab kebutuhan konsumen secara luas.
Ia menuturkan, “Kami memahami kebutuhan konsumen akan sebuah perangkat yang menawarkan fungsi hiburan, sekaligus produktivitas. Melalui kedua perangkat ini, kami menawarkan fleksibilitas serta kemudahan mengakses dan berbagi konten di mana saja. Jadi bisa dibilang, ini juga merupakan salah satu cara baru dalam menikmati sistem operasi Android,” tuturnya.
Ya, jika dilihat dengan kekuatan sebuah platform Android yang dikenal menawarkan banyak fungsi serta memiliki standard open source yang diusungnya, serta merta hal tersebut yang disampaikan oleh Susanto Wong tadi memang benar adanya, dan saya sendiri setuju dengan anggapan yang disampaikan bahwasanya perangkat terbaru HP yang mengusung sistem operasi Android serta didukung oleh spesifikasi hardware yang mumpuni tentu dapat memberikan segala fasilitas penunjang aktifitas pengguna mulai dari hiburan hingga melakukan banyak pekerjaan.
Melihat dari segi bisnis dan pemasaran, akan menarik untuk melihat bagaimana HP menaklukan pasar Indonesia dengan dua perangkat baru ini. Mengapa? Pasar Indonesia sendiri bisa dibilang merupakan pasar yang cukup unik, dan sulit untuk ditebak kira-kira perangkat seperti apa sih yang cocok dan dapat diterima oleh pasar Indonesia secara luas? Jika dilihat jeroan dari kedua device ini tentu dapat dibilang sudah sangat cukup mumpuni untuk memenuhi segala kebutuhan mobilitas dari pengguna.
Spesifikasi masa kini seperti prosesor Quad-Core, hingga otak GPU yang mengusung Nvidia Tegra 4 telah tertanam untuk menjalankan aplikasi yang membutuhkan navigasi serta grafis yang cukup berat, hal ini bisa membuat peluang HP dalam berusaha mencuri hati para gadget freak di tanah air tentu cukup berpotensial dan bahkan dapat diterima secara baik oleh konsumen pada umumnya.
Bagaimana dengan sistem Android yang diusungnya? Nah, hal ini juga dapat menjadi salah satu faktor mengapa dua produk HP ini mungkin saja dapat diterima dengan baik di pasar Indonesia. Pasalnya, platform Android ini sudah dikenal dapat ditemui di seluruh pasar di Indonesia dan tersedia dengan range harga yang cukup lebar yaitu ada yang mulai dari diatas 7 juta hingga dibawah 1 juta sekalipun, tergantung dari spesifikasi dan brand.
Android sendiri pada awal kemunculannya, bagi pasar Indonesia sendiri bisa dibilang merupakan “pelipur lara” bagi konsumen yang merasa sistem operasi iOS kala itu dianggap terlalu mahal dan Android hadir sebagai salah satu alternatif terbaik yang tentu menghadirkan rasa dan fungsi yang sebelas dua belas dengan sistem operasi iOS (bahkan belakangan ini banyak yang beranggapan lebih baik dari iOS).
Jika misi HP dalam menghadirkan kedua produk ini untuk menjangkau pasar Indonesia lebih luas lagi maka tentu bisa dikatakan adalah langkah yang cukup strategis. Apakah fungsi atau spesifikasi perangkat kerasnya yang cukup berani ini dapat diterima oleh pasar Indonesia dengan baik? Tentu jawabannya masih terlalu dini untuk kita simpulkan, namun yang jelas HP melakukan sebuah langkah yang cukup baik dalam menghadirkan produk hybrid berbasis Android.
Berbicara soal produk hybrid, HP yang dikenal sebagai manufaktur notebook yang telah memiliki daftar panjang lineup produk notebook-nya, apakah dengan merilis produk hybrid terbaru ini mengindikasikan bahwa HP akan segera “mempensiunkan” produk notebook? Ketika ditanyakan hal tersebut, pihak HP Indonesia dengan jelas menepis indikasi tersebut.
“Produk Notebook merupakan salah satu produk core (utama) dalam bisnis kami, berkaitan dengan produk hybrid ini sendiri sejatinya merupakan salah satu bentuk inovasi kami dalam mengembangkan sayap bisnis dari HP, pasarnya sendiri belum terlihat sekarang karena masih sangat baru, jadi menurut saya tak mungkin apabila HP akan menggeser perangkat notebook yang sudah lama kami produksi dengan perangkat hybrid ini,” papar Susanto kepada Trenologi.