Layanan digital book publishing bentukan Telkomsel, Qbaca kini punya saingan. Datang dari salah satu kompetitornya Indosat, Qbaca kini harus bersaing denganBukuON, sebuah toko buku digital yang dikembangkan oleh PT. Indosat Mega Media (IM2). Toko buku digital ini menawarkan fitur yang digadang-gadang mampu bersaing dengan layanan serupa yang dirilis lebih dahulu.
Dilansir oleh IndoTelko pada hari ini (10/10), BukuON merupakan produk terbaru dari layanan IM2 yang merupakan toko buku digital yang memungkinkan pelanggan untuk membeli buku dan konten digital secara online melalui aplikasi BukuON yang dapat diakses secara mobile melalui smartphone, tablet, bahkan perangkat desktop sekalipun. Dalam pengembangannya, BukuON merupakan hasil kerjasama antara IM2 dengan Techbator sebagai pengembang terkait aplikasi ini.
Hulman Sidjabat selaku Direktur Keuangan dan Administrasi IM2 menyatakan tanggapannya terkait aplikasi BukuON yang dipercaya mampu menjawab kebutuhan luas yang ingin memperoleh produk buku bacaan secara mudah dan cepat, “BukuON akan sangat membantu masyarakat dimana keinginan membeli buku tidak lagi terhalang jarak, biaya, dan waktu untuk mencari buku langsung ke tokonya,” ujarnya sesuai dengan yang diberitakan oleh IndoTelko.
Ia menambahkan, BukuON merupakan aplikasi yang memiliki sistem dan teknologi yang dapat membantu pengguna tak lagi mengalami kesulitan dalam mengunduh buku digital (ebook). Dijelaskan, BukuON mengusung teknologi apa yang disebut dengan resumable download, dimana dalam teknologi ini pengguna tak lagi perlu khawatir apabila terjadi putusnya koneksi internet (disconnected) di saat proses unduhan masih berjalan, dengan adanya teknologi ini unduhan yang “terinterupsi” akibat gangguan koneksi dapat segera dilanjutkan persis dari posisi terakhir proses unduhan terhenti, atau dengan arti kata lain pengguna tak perlu mengunduh dari awal ketika mengalami putusnya koneksi internet.
Dalam aplikasi BukuON ini juga terdapat salah satu fitur yang mungkin dapat menarik perhatian pasar. Keunggulan dan fitur lain dalam aplikasi BukuON ini adalah dihadirkannya fitur pembelian buku digital secara terpisah, apa maksudnya? Dalam BukuON, pengguna yang tak ingin membeli produk buku secara utuh, dapat membeli per bab atau per segmen sesuai dengan yang diinginkan. Hal ini tentu dapat menjadi salah satu nilai tambah bagi aplikasi BukuON dalam menghadirkan layanan toko buku digital bagi seluruh pengguna.
Ditambah lagi, produk buku digital yang terdapat pada BukuON merupakan format buku yang hadir dalam format proprietary, bukan berformat PDF seperti pada beberapa toko buku digital lain. Hal ini berarti seluruh produk buku digital yang terdapat di BukuON merupakan produk buku yang tak dapat disalin dan mampu menghindarkan dari kejahatan pembajakan hak cipta. Berkaitan dengan hal ini, Hulman mengungkapkan pada situs berita Antara, banyak dari penulis yang enggan memasarkan karyanya dalam bentuk digital karena khawatir karyanya dapat dengan mudah dibajak. Untuk menanggulangi hal tersebut, pihaknya sengaja menerapkan format buku ke dalam format proprietary. “Buku dengan format proprietary tidak bisa di-forward dan digandakan, jadi aman,” ungkapnya sesuai yang tertulis di Antara.
Isu pembajakan memang menjadi satu hal yang sudah barang tentu dikhawatirkan oleh sejumlah pelaku karya. Dimana ekosistem digital diklaim menjadi salah satu “lahan yang berbahaya” karena aksesnya yang tak terbatas dari pantauan. Namun dengan diterapkannya format sistem yang diusung oleh BukuON, tentu platform yang ditawarkan oleh BukuON dapat menjadi pilihan penulis maupun penerbit yang ingin memasuki ranah buku digital.
Saat ini BukuON telah menyediakan lebih dari sekitar 2000 buku yang terdiri dari 1990 buku karya lokal dan sisanya berasal dari penerbit atau penulis asing. BukuON secara resmi kini dapat diunduh di laman Google Play Store bagi pengguna Android. Mengenai ketersediaannya di platform lain seperti iOS, dan juga Windows Phone, menurut laman resminya BukuON masih berstatus “Coming Soon” di dua platform tersebut.
—
Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Avi Tejo Bhaskoro.