Dark
Light

AMD Membenamkan Tiga APU Baru Untuk PC Mobile

2 mins read
September 13, 2013

Saat sang rival sibuk menyiapkan jajaran prosesor untuk kelas tablet dan handheld, AMD tampak fokus dengan apa yang mereka kerjakan. Setelah mempersenjatai seluruh produk console game next-gen dengan APU berarsitektur esklusif mereka, mereka tak kenal lelah mengenalkan seri baru Accelerated Processing Unit untuk PC. Dan kemudian akhirnya APU-APU ini turut mentenagai lini notebook dan PC mobile terbaru.

Ada tiga lini produk yang AMD perkenalkan: AMD APU Elite Mobility 2013, AMD APU Mainstream 2013, dan AMD APU Elite Performance. Tentu saja AMD tidak sendiri, ia turut bekerjasama dengan produsen-produsen PC terkemuka dunia, Acer, HP, Lenovo, MSI, Samsung dan Toshiba. Ketiga kelas berbeda ini memiliki sebuah visi yang sama: “Menghadirkan peningkatan performa dan efisiensi daya untuk menghadirkan pengalaman unik bagi pengguna, serta kualitas visual sebaik produk gaming maupun grafis desktop AMD.” Begitulah janji mereka.

Kita tahu mengapa banyak orang mereverensikan AMD dibanding sang kompetitor: mereka bisa menekan harga. Harga yang murah bukan saja membuat produk mereka mudah diterima khalayak gamer, namun juga power-user hingga overclocker berburget ketat. Namun bagaimana dengan lini mobile, apakah tema ‘efisiensi, performa dan harga’ juga bisa diterapkan ke dalamnya? Justru hal inilah yang ingin mereka jawab.

Tiga varian APU terklasifikasi untuk kelas yang berbeda, dan saya akan mencoba menjelaskan dengan mudah satu per satu. Yang pertama adalah AMD APU Elite Mobility 2013, atau yang disebut dengan Temash. Varian APU ini akan memperkuat formasi produk notebook layar sentuh mini dan tablet hybrid. Mobility 2013 nanti akan sering Anda temui pada device-device dengan layar 13-inci atau lebih kecil.

AMD APU Elite adalah APU quad-core x86 pertama dengan fabrikasi 28 nanometer, paltform ini menyatukan CPU x86 ‘Jaguar’ yang juga digunakan untuk menjadi reaktor utama kedua console next-gen milik Sony dan Microsoft, PlayStation 4 dan Xbox One. Tentu saja dengan mengusung nama APU, prosesor ini dipadu dengan kartu grafis Radeon terbaru seri HD 8000 dan tersedia dalam pilihan dual-core (A4) atau quad-core (A6).

AMD mengenalkan tipe ini dengan beberapa fitur canggih untuknya: Turbo Dock yang dapat meningkatkan kecepatan APU saat PC hybrid dipasangkan ke docking atau unit base. Yeng kedua adalah peningkatan kinerja CPU dan grafis. Performa GPU Temash naik 172% dan kinerja grafis per-Watt meningkat hingga 212%, namun daya tahan baterainya bisa lebih efisien hingga 45% dari pendahulunya.

Tipe kedua adalah AMD APU Mainstream 2013. Kabini, begitulah codename yang disandangnya, mengisi notebook-notebook kelas entry-level dengan navigasi layar sentuh mini. Ia juga menggunakan arsitektur x86 Jaguar dengan fitur Graphics Core Next AMD Radeon HD 8000. AMD bersikeras bahwa Kabini yang menjadi bagian dari keluarga AMD APU seri A 2013 merupakan CPU quad-core x86 pertama untuk layar sentuh entry-level.

Yang terakhir adalah ujung tombak dan juga varian top-end seri A mobile. Pertama kali diperkenalkan beberapa bulan lalu, AMD APU Elite Performance ditujukan untuk varian notebook ultra-tipis. Dikenal dengan nama Richland, varian ini adalah APU seri A high-end, tersedia dengan model A8 dan A10. Dalam demo peluncurannya, mereka mampu menjalankan game-game ber-Unreal Engine dengan mudah, bahkan Crysis 3, tanpa membutuhkan kartu grafis discreet.

Richland memiliki kinerja visual 20 hingga 40 persen lebih baik dari sang pendahulu, serta daya tahan baterai 51% lebih tahan lama. Jika Anda menggunakan notebook hanya untuk menikmati video HD, maka Anda bisa menikmatinya hingga 13 jam. AMD juga menguji coba Richland dengan beberapa game terbaru seperti Bioshock Infinite, SimCity, Tomb Raider hingga Splinter Cell: Blacklist dan lain sebagainya, performa rata-rata meningkat dari 39% hingga 72%.

Tentu saja angka dan persentase bukan hanya menjadi andalan AMD. Mereka juga mengenalkan beberapa fitur baru ke dalam produk mereka, salah satu yang membuat saya – sebagai power-user pemula – cukup tertarik adalah software AMD Elite Experiences. Perangkat lunak ini menggabungkan kekuatan core grafis dalam Richland untuk beberapa fungsi unik. Pertama, Anda dapat mengendalikan fungsi dasar dengan gerakan tangan. Kemudian dengan web-cam juga, PC bisa mengenali pemiliknya, dan kini proses log-in jadi jauh lebih aman. Yang terakhir Anda dapat mengirim konten PC ke TV dengan fungsi Screen Mirror.

Akhirnya presentasi yang dibawakan oleh ibu Jenny Susanto (GM) dan bapak Victor Herlianto (Consumer Business Lead) dari AMD ini berakhir. Saya sempat menanyakan bagaimana masa depan APU pada tablet. Seharusnya dengan performa setinggi ini dan daya tahan beterai yang dapat diandalkan, bekal AMD sudah lebih dari cukup untuk bermain di dunia tablet. Mengapa mereka tidak mencobanya? Sayangnya, AMD belum mau berkomentar banyak.

Memang benar penjualan tablet meningkat pesat dalam dua tahun ke belakang sedangkan notebook terlihat mengalami sedikit penyurutan. Tetapi melihat bagaimana produsen percaya diri merilis berbagai macam varian notebook baru, kemudian inovasi-inovasi unit proses utama yang dilakukan AMD serta konsep Heterogenous System Architecture yang akan segera berjalan di tahun 2014, tampaknya masih besar harapan notebook untuk bangkit kembali.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Smartfren Luncurkan Smartphone Andromax-U2

Next Story

Desain Baru Twitter untuk Android Segera Hadir?

Latest from Blog

Don't Miss

ASUS Luncurkan Jajaran Motherboard Baru untuk AMD Ryzen 9000 Series

Di awal bulan Oktober 2024 ini, ASUS secara resmi meluncurkan

AMD Resmi Perkenalkan Prosesor Ryzen AI 300 ke Indonesia

Dengan semakin populernya perangkat elektronik dengan teknologi AI saat ini,