Ingat artikel tentang pengembangan mobil tanpa-pengemudi yang diujungtombaki Google beberapa hari yang lalu? Di sana saya sebutkan bahwa terdapat dua perusahaan raksasa multinasional lain yang mendalangi proyek ini: Continental AG dan IBM.
Saya juga sempat mengutarakan bahwa kemungkinan besar produsen mobil lain tidak akan tinggal diam melihat kerja sama ini. Tampaknya hal ini terbukti benar, Nissan baru saja mengumumkan mobil driverless mereka sendiri untuk menjawab tantangan Google.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan Wall Street Journal pada salah satu eksekutif senior perusahaan otomotif asal Jepang itu, mereka mengaku akan mulai merancangnya dalam waktu tujuh tahun ke depan. “Nissan Motor Company akan bekerja keras untuk mendesain dan mengembangkan beberapa jenis mobil tanpa pengemudi yang efisien, rendah emisi, dengan harga terjangkau dan mulai meluncurkannya di pasar di tahun 2020,” begitulah ungkap sang Executive Vice President Nissan, Andy Palmer, dalam presetasinya di negara bagian Kalifornia bagian selatan.
Jika kita bandingkan dengan Google, proyek mobil driverless perusahaan dengan logo teks warna-warni ini sudah sering didengar dari tiga tahun ke belakang. Proyek mereka juga tampak jauh lebih matang jika dibandingkan produsen otomotif lain, tetapi hal ini tidak menghentikan perusahaan-perusahaan independen untuk merancang mobil ‘nir-awak’ mereka. Selain Nissan, kita tahu Toyota juga bekerja keras untuk menyempurnakan mobil mereka. Perusahaan lain yang ikut ambil bagian dalam kancah perang mobil driverless adalah General Motors, Volkswagen, Ford dan Volvo.
Menurut pandangan saya sendiri, untuk bisa berhasil dalam kompetisi ini Nissan juga harus memulai kerja sama dengan perusahaan lain. Mungkin bagi mereka mengembangkan kendaraan roda empat tidak terlalu sulit, namun kerja sama yang ia lakukan akan mempermudah Nissan dalam mempercepat proses pembuatan infrastruktur serta teknologi navigasi dan sensor. Hal ini sangat penting jika Nissan ingin memenangkan perlombaan ini, dan selambat-lambatnya mereka bisa mematangkan mobil tanpa supir dalam waktu sepuluh tahun.
Di Indonesia sendiri, mobil tanpa pengemudi bisa menjadi solusi sehat berkendara ke kantor yang meminimalisir tingkat stres Anda. Tapi mungkin angka pengangguran akan sedikit naik…
Sumber gambar: DigitalTrends.