Perkembangan dunia digital memberikan tempat yang cukup luas bagi printer 3D. Alat cetak yang bisa menghasilkan hasil dalam bentuk tiga dimensi. Merek yang cukup dikenal antara lain adalah MakerBot. Ternyata orang Indonesia pun siap hadir dengan pinter 3D buatan mereka sendiri.
Seperti yang dikutip dari TeknoKompas, pada ajang PopCon Asia 2013 kemarin di Jakarta, salah satu stand yang memamerkan produknya adalah Johanes Djauhari. Ia mengembangkan printer 3D dengan memanfaatkan teknologi open source.
Johanes memanfaatkan teknologi open source untuk driver dan perangkat lunak, ia juga aktif di forum yang membahas seluk beluk teknologi printer tiga dimensi. Dengan aktif di forum Johanes bisa mendapatkan ilmu untuk meningkatkan proses pencetakan, baik dari sisi teknologi dan juga bahan.
Masih seperti yang dikutip dari TeknoKompas, pencetakan 3D sendiri merupakan sebuah proses cetak berlapis untuk menghasilkan benda padat dalam bentuk 3D, bahan yang digunakan adalah bahan plastik seperti Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS) dan Polylactic Acid (PLA). Untuk mencetak dibutuhkan waktu kurang lebih dua jam untuk dimensi 10 cm, panjang 5 cm dan lebar 5 cm. Untuk hasil printing yang disediakan Johanes saat ini masih satu warna.
Saat ini Johanes telah membuka jasa printing 3D ini melalui akun Facebook dengan nama BikinBikin, di sana Anda bisa melihat beberapa hasil cetak 3D seperti toys serta aksesoris untuk peragaan busana.
Selain jasa untuk mencetak 3D lewat merek Bikin Bikin, Johanes juga akan menjual printer 3D yang ia kembangkan yang saat ini sedang tahap akhir, pre-order dibuka dengan harga 10 juta rupiah sampai dengan bulan Septermber, sedangkan setelah masa pemesanan, printer ini akan dijual seharga 12 juta rupiah.
Foto header dari oleh Luk Chee Chew via FB pages BikinBikin. Foto lainnya dari FB BikinBikin.
Koreksi: perbaikan judul dengan menghilangkan tanda kutip pada kata lokal.