Sebuah sindikasi majalah ternama melakukan hal yang kontroversial, tapi mungkin memang sudah seharusnya. Newsweek mengumumkan langkahnya mengakhiri publikasi cetak tahun ini dan fokus untuk melakukan publikasi penuh secara online per 1 Januari 2013. Tentu saja langkah ini diambil bukan tanpa perhitungan dan Newsweek mungkin merupakan media besar pertama yang menyadari bahwa mereka tak mampu lagi melawan tren masa depan.
Newsweek yang didirikan sejak 1933 memang dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami masalah finansial dan nampaknya langkah go online secara penuh merupakan upaya mengurangi biaya sambil memfokuskan model bisnisnya. Konsumen bisa menjadi pelanggan tetap atau membeli secara eceran setiap edisi yang berharga $4.99. Aplikasi Newsweek tersedia untuk iOS (iPad) dan Android.
Tentu saja bakal ada pegawai yang terkena dampaknya, tapi sampai saat ini belum ada pengumuman lebih lanjut dari manajemen pengelola majalah ini.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Pew Research Center, saat ini di Amerika Serikat ditemukan bahwa 39% orang di sana memilih mencari berita dari sumber online. Beberapa media cetak besar, seperti Time dan Fortune, juga mulai melakukan pergeseran budaya berlangganannya. Konsumen yang sudah berlangganan majalah cetak juga bisa menggunakan akunnya untuk mengakses media online-nya secara gratis.